BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Diberi Tugas Besarkan GoPay, Hans Patuwo Perkuat Inovasi

Kompas.com - 28/04/2023, 16:58 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perusahaan digital kenamaan Tanah Air, GoTo, resmi mengangkat Hans Patuwo sebagai Direktur dan Presiden GoTo Financial, sebuah unit Fintech di GoTo.

Sebagai Presiden GoTo Financial, Hans memiliki misi dan tanggung jawab untuk memperluas manfaat teknologi keuangan dalam membantu masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses ke produk dan layanan keuangan.

Hans sendiri memiliki pengalaman sangat luas dan portofolio komplet. Sebelum bergabung ke dalam ekosistem Gojek pada 2018 sebagai Chief Operating Gojek dan kemudian sebagai Chief Executive Officer GoPay pada 2020, ia adalah partner di salah satu firma konsultan ternama dunia, McKinsey & Company.

Ia pun berpengalaman memimpin kegiatan operasional salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, Sinar Mas Group.

Selain di Indonesia, Hans juga telah menapakkan jejak profesionalnya di dua negara adidaya global, yakni Amerika Serikat dan China. Di sana, ia memegang peranan kunci dalam pencapaian profitabilitas dan peningkatan layanan perusahaan.

Saat berkiprah di GoTo Financial, Hans berhasil membawa perusahaan ini menjadi salah satu platform dompet digital yang paling banyak digunakan di Indonesia. Capaian tersebut tak lepas dari langkah pengintegrasian layanan GoPay di Tokopedia pada 2021.

Head of GoPay User Spend Kelvin Timotius menilai, upaya tersebut merupakan langkah cemerlang lantaran berhasil membuat GoPay semakin diandalkan oleh masyarakat.

“Kami mengintegrasikan layanan GoPay di Tokopedia hanya dalam waktu kurang dari enam bulan pada 2021. Di bawah kepemimpinan Hans, GoPay juga mampu menjadi metode pembayaran nomor satu di platform Tokopedia dan menjadi dompet digital nomor satu di Indonesia dalam waktu singkat,” ujar Kelvin.

Selain berperan dalam mengintegrasikan layanan GoPay dengan Tokopedia, Hans juga menghadirkan inovasi berupa layanan pinjaman atau lending pada 2022.

Adapun produk tersebut meliputi GoPayLater Akhir Bulan, GoPayLater Cicil, dan GoPay Pinjam. Semua produk ini terus dikembangkan dengan cepat dan bertanggung jawab.

Inovasi tersebut pun membuahkan hasil positif bagi perusahaan. Berdasarkan hasil riset dari InsightAsia pada 2022, GoPay disebut menjadi platform dompet digital yang paling banyak digunakan oleh konsumen secara konsisten sejak lebih dari lima tahun terakhir.

Tak hanya bagi perusahaan, dampak positif tersebut juga dirasakan oleh para pelaku UMKM. Utamanya, bagi mereka yang tengah beradaptasi dengan digitalisasi dan situasi pandemi Covid-19.

Hasil riset dari Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) pada 2021 menemukan bahwa lebih dari 60 persen pelaku UMKM yang menjadi responden menggunakan GoPay sebagai alat transaksi nontunai pertama mereka.

Itu berarti, GoPay sukses menjadi gerbang pembuka akses keuangan digital bagi pelaku UMKM.

Atas pencapaian tersebut, Kelvin pun percaya bahwa penunjukan Hans sebagai Direktur sekaligus Presiden Unit Fintech GoTo merupakan langkah tepat.

Senada dengan Kelvin, Head of Regions and External Affairs Gojek - Gede Manggala menjelaskan bahwa inovasi yang terlahir dari pemikiran Hans dapat membuahkan hasil positif bagi GoTo di masa depan.

“Saya sangat merasakan didikan Hans ketika ia menjadi COO Gojek. Pada tahun pertamanya, ia sangat fokus dalam menyediakan fitur-fitur yang sangat memudahkan pekerjaan mitra driver. Salah satu inisiatif yang dia lakukan adalah dengan membuat CityTech untuk digitalisasi operasional. Inovasi ini adalah salah satu contoh buah pemikiran Hans setelah berdialog dengan mitra driver,” ujar Gede.

Bukan pekerjaan mudah

Terkait pengangkatan dirinya sebagai Direktur sekaligus Presiden Unit Fintech GoTo, Hans mengatakan bahwa hal tersebut bukan pekerjaan yang mudah.

Meski demikian, ia mengaku sangat antusias dan optimistis karena merasa GoTo sudah berada di jalur yang tepat. Utamanya, untuk menjadi ekosistem digital terbesar di Indonesia yang membawa manfaat bagi keseharian masyarakat luas.

Hal tersebut, lanjut Hans, dibuktikan melalui hasil studi yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI pada 2022.

Studi tersebut menyebutkan bahwa kegiatan para mitra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) GoTo mampu menciptakan tambahan kesempatan kerja bagi 1,7 juta orang dari total penduduk bekerja Indonesia pada 2022. Penambahan ini tidak termasuk belasan juta mitra lain yang sudah bergabung ke dalam ekosistem GoTo.

Selain itu, GoTo juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar Rp 428 triliun atau setara 2,2 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2022.

Dengan dampak sebesar itu, Hans pun menegaskan bahwa GoTo sudah berperan dalam menurunkan kesenjangan pendapatan sekaligus mengurangi kemiskinan di Indonesia.

Meski demikian, Hans mengingatkan bahwa pekerjaan GoTo untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia belum tuntas.

Oleh karena itu, ia ingin seluruh individu di dalam ekosistem perusahaan selalu berupaya keras demi memenuhi aspirasi dan membantu masyarakat Indonesia untuk memiliki hidup yang lebih baik.

“Pencapaian GoTo sekarang jelas berkat kerja keras seluruh tim, baik yang sudah tidak berada di GoTo maupun yang masih ada hingga sekarang. Ini juga berkat pihak di dalam ekosistem kami dan dukungan dari para pemangku kepentingan. Ke depan, kami akan terus memperkuat kepercayaan pelanggan, mitra, pemerintah, dan masyarakat luas agar dapat memberikan yang terbaik Indonesia,” terang Hans.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com