JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 425 miliar pada kuartal I-2023.
Angka tersebut tumbuh 3,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 411 miliar. Perolehan laba bersih ditopang oleh penyaluran pembiayaan.
Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad melaporkan, pembiayaan mencapai Rp 11,8 triliun pada kuartal pertama 2023.
Baca juga: Rupiah Kian Menguat, 1 Dollar AS Setara Rp 14.674
Nilai tersebut tumbuh 11,1 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 10,6 triliun.
"Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) dibawah ketentuan regulator," ujar dia dalam keterangan resmi, Jumat (28/4/2023).
Selain itu, perusahaan mencatat total aset BTPN Syariah pada kuartal I-2023 sebesar Rp 22,1 triliun.
Nilai tersebut tumbuh 15,1 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 19,2 triliun.
Baca juga: Bank Mandiri Ubah Nomor Layanan SMS Jadi 83355
Ia menambahkan, BTPS juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) di level 51.7 persen.
Angka tersebut, menurut Fachmy, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah.
Adapun, dana pihak ketiga (DPK) BTPS ada sebanyak Rp 12,8 triliun.
Nilai tersebut tumbuh 16,3 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11 triliun.
Baca juga: Kredit Bank Jago Diramal Bakal Terus Tumbuh dengan Optimalisasi Ekosistem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.