Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjawab Teka-teki Rumor Penggabungan BUMN Karya

Kompas.com - 29/04/2023, 09:41 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir tidak berencana melakukan merger (penggabungan) BUMN Karya.

BUMN Karya adalah sebutan untuk perusahaan negara yang bergerak di bidang konstruksi. Beberapa di antaranya PT Adhi Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Empat perusahaan pelat merah konstruksi tersebut berstatus perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI). BUMN karya lainnya yakni PT Hutama Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Basuki juga membeberkan, selain merger, sejauh ini juga tak ada rencana pembentukan holding (induk usaha) BUMN Karya.

Baca juga: Daftar 7 BUMN Terbesar di Indonesia dari Sisi Aset, Siapa Juaranya?

Yang benar, kata Basuki, adalah pemerintah melalui Kementerian BUMN adalah membentuk spesialisasi masing-masing BUMN Karya itu.

“Kalau menurut Pak Erick (Menteri BUMN) bukan merger,” kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu (29/4/2023).

Basuki mengatakan belum mengetahui rencana detail transformasi BUMN Karya yang akan dilakukan Kementerian BUMN. Namun, dia dan Erick memang telah menjalin komunikasi setelah muncul wacana transformasi BUMN Karya.

“Bukan (holding/induk usaha), hanya spesialisasi apa gitu,” ujar dia.

Baca juga: Jokowi Mau Perpanjang Kontrak Freeport, asalkan dengan 2 Syarat

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan pihaknya akan terus mendorong penyehatan di BUMN Karya. Kementerian BUMN sudah memiliki peta jalan atau roadmap untuk mentransformasi BUMN karya.

Menurut Erick, pihaknya memperbaiki portofolio dan melakukan re-grouping, serta konsolidasi agar BUMN-BUMN karya bisa memiliki spesialisasi dan keahlian sejalan dengan regulasi industri konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bukan bisnis yang generalis apalagi palugada.

Erick juga menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur, serta peranan pemerintah dan swasta. Pembangunan infrastruktur, kata Erick, adalah kunci untuk kemajuan ekonomi dan peningkatan daya saing dengan menekan biaya logistik Indonesia yang saat ini masih 23 persen.

Sementara itu, Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan proses transformasi di BUMN bidang karya atau konstruksi masih tahap awal.

Baca juga: Cerita Bahlil, Investor Mau Presiden RI Nanti Kayak Jokowi

"Proses transformasi di BUMN - BUMN karya itu masih tahap awal, jadi belum bisa dikatakan bagaimana bentuknya," ujar Arya dalam keterangannya di Jakarta.

Dia mengatakan transformasi tersebut membutuhkan koordinasi antara banyak lembaga dan kementerian seperti Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

"Jadi arahnya tunggu saja masih berproses, nanti kalau sudah ada bentuk-bentuknya bagaimana baru kita sampaikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com