JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menyatakan, 50.000 massa akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Senin (1/5/2023) besok. Dalam gelaran aksi tersebut, 1 orang bakal calon presiden (Capres) 2024 juga dijadwalkan hadir.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan, jumlah massa tersebut merupakan gabungan dari sekitar 50 serikat buruh nasional. Rencananya, aksi akan dimulai dengan berkumpulnya massa di Patung Kuda Monas, Jakarta, pada pukul 11.00 WIB.
"Jam 13.30 WIB kita long march dengan bis, karena masa begitu banyak menuju Istora Senayan," kata dia, di Jakarta, Minggu (30/4/2023).
"Dan kita mendapat kabar seorang (bakal) calon presiden kemungkinan besar akan hadir di Istora Senayan," tambah dia.
Baca juga: Sejarah Hari Buruh, Alasan Disebut May Day, dan Kapan Mulai Dirayakan di Indonesia
Andi kemudian membeberkan, bakal capres yang akan hadir dalam May Day besok ialah Ganjar Pranowo. Bakal capres yang diusung oleh PDIP itu diagendakan hadir di Istora Senayan untuk menyapa buruh sekaligus merayakan May Day.
"Kami masih mengkonfirmasi kehadiran beliau, karena bagaimana pun dia sudah dicalonkan PDIP, mungkin butuh izin atau apa pun," tuturnya.
Selain di Jakarta, aksi May Day juga akan dilaksanakan di sejumlah kota besar lain. Andi menyebutkan, setidaknya terdapat 10 kota besar yang akan melaksanakan May Day.
Baca juga: Pengelola GBK: Tidak Ada Pemesanan Venue Istora untuk Peringatan Hari Buruh
Lebih lanjut Andi menjelaskan, buruh akan menuntut sejumlah poin dalam gelaran aksi May Day. Salah satu poin utama yang akan dituntut ialah pencabutan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.
Kemudian, buruh akan menuntut kebijakan terkait upah rendah serta tindakan anti berserikat atau union busting. Serikat buruh juga menuntut perlindungan buruh migran.
"Tangkapi seluruh mafia perdagangan orang. Hampir 100 jiwa melayang dari luar negeri, karena itu kami minta kepada pemerintah pak Menko Polhukam menindak tegas, tangkap mafianya, tangkap siapa pun yang terlibat," ucap Andi.
Baca juga: Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Terpilih Kembali Jadi Presiden Komisaris PT PP
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.