Secara keseluruhan, implikasi regulasi peningkatan modal minimum di industri asuransi dapat bersifat positif dan negatif.
Meskipun dapat membantu meningkatkan stabilitas dan kesehatan industri, hal itu juga dapat meningkatkan biaya dan mengurangi persaingan.
Penting bagi OJK untuk mempertimbangkan secara hati-hati implikasi potensial dari setiap perubahan persyaratan modal dan mencapai keseimbangan antara manfaat dan biaya dari perubahan tersebut.
Pemikiran OJK untuk menaikkan modal minimum tersebut tentunya dapat dipahami secara logis dan praktis. Modal merupakan hal yang sangat penting bagi entitas bisnis untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya dan juga untuk mempertahankan eksistensi di masa depan.
Secara teoritis dan praktis, modal penting bagi suatu perusahaan karena beberapa alasan.
Pertama adalah operasi bisnis. Modal diperlukan bagi perusahaan untuk memulai dan melanjutkan operasi bisnisnya.
Diperlukan untuk memperoleh aset seperti peralatan, inventaris, dan premis, mempekerjakan karyawan, menutupi pengeluaran lain seperti sewa, utilitas, dan beban-beban operasional.
Kedua, pertumbuhan dan ekspansi. Perusahaan membutuhkan modal untuk berinvestasi dalam pertumbuhan dan ekspansi.
Dengan modal yang kuat, maka suatu entitas bisnis dapat memperluas ke pasar baru, mengembangkan produk atau layanan baru, atau mengakuisisi perusahaan lain.
Tanpa modal yang cukup, perusahaan mungkin tidak dapat mengejar peluang ini dan mungkin tertinggal dari para pesaingnya.
Ketiga, stabilitas keuangan. Modal adalah komponen kunci dari stabilitas keuangan perusahaan. Ini memberikan bantalan untuk kejadian tak terduga, seperti kemerosotan ekonomi atau biaya tak terduga.
Dengan modal yang memadai, perusahaan lebih mampu menghadapi peristiwa ini dan melanjutkan operasinya.
Singkatnya, modal sangat penting untuk operasi, pertumbuhan dan ekspansi perusahaan, stabilitas keuangan, akses ke kredit, dan juga kepercayaan investor.
Perusahaan perlu mengelola modal dengan hati-hati untuk memastikan mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dan terus berkembang di pasar yang kompetitif.
Meneruskan logika urgensi permodalan secara umum di atas tersebut, maka niatan OJK untuk menaikkan modal minimum perusahaan tentu harus didukung dengan beberapa pertimbangan strategis jangka panjang perusahaan asuransi.
Alasan pertama dan yang paling penting adalah tentu pertimbangan solvabilitas. Modal adalah dasar dari solvabilitas perusahaan asuransi.
Solvabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan asuransi untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada pemegang polis. Dengan kata lain, perusahaan asuransi harus memiliki modal yang cukup untuk membayar klaim yang timbul.
Tidak hanya OJK, beberapa regulator asuransi di negara-negara dengan industri asuransi yang lebih maju dari Indonesia sering meminta perusahaan asuransi untuk mempertahankan sejumlah modal agar memastikan mereka sehat secara finansial dan dapat memenuhi kewajibannya.
Solvabilitas sangat penting bagi perusahaan asuransi karena menentukan apakah perusahaan mampu secara finansial untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang polis.
Jika perusahaan asuransi tidak mampu melunasi, maka secara teoritis mungkin tidak dapat membayar klaim yang timbul, yang dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi pemegang polis.