“Dengan begitu, masyarakat dan pelaku UMKM dapat praktik secara langsung dalam bagaimana mengadopsi fitur QRIS untuk bertransaksi secara mudah dan aman,” kata Sihar.
Baca juga: Modus Penipuan QRIS Palsu, Pengamat Usulkan Peningkatan Standar Keamanan Perbankan
Untuk diketahui, BI terus mendorong penggunaan QRIS dalam upaya mendorong transformasi digital UMKM.
Penggunaan QRIS juga diakselerasi di pasar tradisional, pusat perbelanjaan, destinasi wisata, hotel, restoran, serta lembaga pendidikan.
Berdasarkan catatan BI, transaksi elektronik di Indonesia terpantau terus mengalami peningkatan. Pada 2013, misalnya, nilai transaksi elektronik di Tanah Air mencapai Rp 2,91 triliun atau tumbuh 47,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Tren transaksi digital pun terus mengalami peningkatan. Pada 2021, jumlahnya mencapai Rp 327,57 triliun atau tumbuh 59,86 persen dibandingkan 2022.
Baca juga: BI Targetkan QRIS Bisa Digunakan di Singapura pada Kuartal IV-2023
Untuk itu, imbuh Sihar, penggunaan QRIS di Tanah Air, terutama di daerah-daerah, perlu terus didorong agar UMKM semakin tumbuh dan berkembang.
"Fitur QRIS dapat memberikan nilai tambah kepada pelaku UMKM. Selain mudah dan nyaman, implementasi QRIS dapat mempercepat transaksi dan operasional kegiatan usaha UMKM sehingga lebih praktis dan efisien," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya