KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan melarang ekspor gas alam cair (LNG) agar bisa membangun industri di dalam negeri.
Luhut mengatakan kebijakan larangan ekspor LNG itu dilakukan lantaran ternyata kebutuhan dalam negeri kini meningkat. Hal itu disampaikannya dalam acara Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC) di Jakarta.
"Kemarin kita studi, kita bertahun-tahun ekspor LNG, padahal ternyata sekarang kita butuh. Akhirnya studi, di Deputi 1 (Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves), kita ndak mau lagi," kata Luhut dikutip dari Antara, Rabu (31/5/2023).
Menurut Luhut, pihaknya sudah menyiapkan laporan yang akan disampaikan ke Presiden terkait ekspor LNG. Namun, ia menyebut kontrak ekspor yang telah diteken akan tetap bisa berjalan.
Baca juga: Kata Luhut, Ekspor Pasir Laut Justru Menyehatkan Ekosistem
Sedangkan ekspor gas ke depannya disarankan untuk bisa dilarang. Karena pasokan gas alam dialihkan untuk kebutuhan dalam negeri saja.
"Sudah kita siapkan laporan ke Presiden mau ekspor LNG, yang kontrak sudah ada, ya sudah jalan. Tapi ekspor harus setop," katanya.
Luhut mengatakan pemerintah ingin menggunakan pasokan gas alam untuk kebutuhan domestik. Ia menyatakan saat ini kebutuhan dalam negeri tinggi untuk produksi metanol hingga petrokimia.
Ia juga menjelaskan saat ini Indonesia masih mengimpor petrokimia. Oleh karena itu, pemerintah tengah mendorong terbangunnya industri petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).
Baca juga: Impor KRL Bekas Menggantung, Luhut Belum Ambil Keputusan
"Kita perlu gas. Cukup gas kita sendiri dan kita nggak perlu impor lagi," katanya.
Luhut juga mengemukakan penggunaan gas di dalam negeri diharapkan dapat menekan harga gas industri yang saat ini dipatok 6 dolar AS per MMBTU. Ia bahkan menyebut seharusnya angka tersebut bisa ditekan lagi dengan efisiensi di sumur gas.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.