Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SAPA PEMIMPIN

Sihar Sitorus: Optimalisasi QRIS Jadi Kunci Penguatan UMKM

Kompas.com - 31/05/2023, 12:15 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Hotria Mariana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sihar Sitorus menilai bahwa pemanfaatan teknologi digital dapat mendukung penguatan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air. Tak terkecuali, teknologi transaksi digital.

Seiring dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang kian bertambah, implementasi pembayaran secara digital dapat dioptimalkan pelaku usaha untuk meningkatkan skala bisnisnya. 

Sihar mengatakan, salah satu teknologi transaksi digital yang dapat diterapkan pelaku UMKM adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI).  

Meski begitu, lanjut Sihar, kampanye penggunaan QRIS di sejumlah daerah masih perlu digalakkan secara intensif. Pasalnya, tak sedikit masyarakat serta pelaku usaha yang belum terdedah manfaat sistem pembayaran digital tersebut. 

Baca juga: Cara Pembayaran QRIS di Thailand dan Malaysia via BCA Mobile

Adapun penggunaan QRIS di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, memang sudah masif. Namun, hal ini tidak terjadi di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa.

“Optimalisasi QRIS merupakan kunci penguatan UMKM. Sayangnya, belum banyak pelaku UMKM melek terhadap teknologi tersebut. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai penggunaan serta manfaat QRIS perlu digalakkan oleh BI," ujar Sihar kepada Kompas.com saat ditemui di bilangan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023).

Kendala kultur uang tunai

Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP-P) dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara (Sumut) II itu menceritakan pengalaman dirinya saat menyambangi pelaku UMKM di sana.

Adapun Dapil Sumut II meliputi Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, serta Tapanuli Selatan. 

Baca juga: Resmi, QRIS Kini Bisa Dipakai di Malaysia

Selain itu, Nias, Labuhan Batu, Toba Samosir, Mandailing Natal, Nias Selatan, Humbang Hasundutan, dan Samosir.

Ia pun menemukan sejumlah kendala yang menjadi sebab belum masifnya penggunaan QRIS di daerah. Salah satunya, kultur penggunaan uang tunai.

"Ada yang bilang, kalau menggunakan QRIS, (artinya mereka) tidak bisa melihat dan memegang (uang secara fisik). Mereka pun merasa tidak dapat menghitung uang yang terakumulasi dalam akun QRIS. Persoalan kebiasaan ini yang menjadi kendala," ungkapnya.

Ia pun mendorong sejumlah pihak, terutama BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk giat melakukan sosialisasi dan kegiatan aktivasi guna membangun kesadaran penggunaan QRIS di masyarakat.

Baca juga: Syarat dan Cara Membuat QRIS bagi Pelaku Usaha

Adapun kegiatan aktivasi yang bisa dilakukan di antaranya bazar atau festival, dengan melibatkan masyarakat dan pelaku UMKM.

"Mesti ada satu katalisator, misalnya bazar atau kegiatan activation lainnya. Kemudian, di saat bersama semua pihak hadir, mulai dari perbankan, pelaku UMKM, hingga masyarakat sebagai (calon) pengguna QRIS," imbuh Sihar. 

Lewat kegiatan tersebut, lanjut Sihar, setiap transaksi di lokasi kegiatan dapat langsung menggunakan QRIS.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com