JAKARTA, KOMPAS.com - PT Caturkarda Depo BangunanTbk (DEPO) berencana membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham senilai Rp 15,6 miliar dari laba bersih tahun 2022 yang setara dengan Rp 2,3 per saham. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (9/6/2023).
Sebelumnya, DEPO sudah membagikan dividen interim kepada para pemegang saham senilai Rp 30,5 miliar, yang setara dengan Rp 4,5 per saham. Adapun perolehan laba bersih DEPO sepanjang tahun 2022 sejumlah Rp 103,3 miliar.
Adapun para pemegang saham yang berhak atas dividen final tersebut adalah pemegang saham yang Namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 21 Juni 2023 pada pukul 16:00 WIB.
Baca juga: Emiten Solusi Logistik PSSI Tebar Dividen Rp 261 Miliar dari Laba Bersih Tahun 2022, Cek Jadwalnya
Lebih rincinya, simak jadwal pembagian dividen final DEPO:
“Pembayaran Dividen Final akan dilaksanakan selambatnya pada tanggal 3 Juli 2023,” kata Direktur Utama PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk Kambiyanto Kettin, secara virtual.
Kambiyanto mengungkapkan, di tengah kondisi global yang masih serba tidak menentu, kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang sangat baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,31 persen (yoy). Di sisi lain kenikan inflasi menyebabkan melambatnya permintaan untuk bahan bangunan.
Di sisi lain, pergerakan harga pada sebagian besar bahan bangunan sepanjang tahun 2022, disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku maupun biaya transport yang dialami oleh seluruh industri.
Tahun 2022, DEPO mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar 10,43 persen (yoy) dari Rp 2,32 triliun di 2021 menjadi Rp 2,57 triliun di 2022. Meningkatnya penjualan, mendorong kenaikan beban pokok penjualan sebesar 9 persen (yoy), dari Rp 1,91 triliun di tahun 2021, menjadi Rp 2,08 triliun pada tahun 2022.
Baca juga: Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen
Sepanjang 2022, perseroan juga membuka 2 gerai toko baru yang terletak di Pondok Gede, Jawa Barat dan Medan, Sumatra Utara. Sepanjang 2022, perseroan mencetak laba bersih hingga Rp 103,36 miliar, melesat 18,6 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di tahun 2021 yang tercatat Rp 87,14 miliar.
Sementara dari sisi neraca, total aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 1,78 triliun dari Rp 1,69 triliun pada akhir 2021. Demikian pula liabilitas naik menjadi Rp 609,97 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 575,77 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas naik menjadi Rp 1,17 triliun dari Rp 1,12 triliun pada akhir 2021.
Tahun ini, Kambiyanto menargetkan pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sekitar 16 persen dan 9 persen dari realisasi tahun 2022. Dia menilai, sektor properti yang berkorelasi dengan kebutuhan bahan bangunan akan tetap baik dalam kondisi apapun mengingat pembangunan perumahan masih menjadi salah satu prioritas Pemerintah.
“Kami menargetkan pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sekitar 16 persen dan 9 persen dari realisasi tahun 2022. Hal ini optimis tercapai, karena permintaan terhadap bahan bangunan akan tetap ada yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap kinerja Perseroan,” kata dia.
Baca juga: PLN Setor Dividen dan Pajak Rp 37,52 Triliun ke Negara
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.