Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas Bantah Indonesia Masih Impor Telur Unggas

Kompas.com - 14/06/2023, 11:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membantah Indonesia masih impor telur unggas.

Sebab dijelaskan dia, pendistribusian telur dari pulau Jawa ke Papua saja masih tergolong susah, apalagi sampai melakukan pengadaan dari luar negeri. Selain itu neraca perdagangan telur di Tanah Air menurut Arief masih surplus 10 persen.

"Telur mindahin dari sini ke Papua saja susah. Ngapain impor dan neraca kita surplus 10 persen kok untuk telur. Agak aneh, telur kok impor," ujarnya saat dijumpai Kompas.com di kawasan DPR RI, Selasa (13/6/2023).

Sementara untuk menanggapi pernyataan anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Gerindra Dwita Ria Gunadi yang menyebutkan Indonesia telah mengimpor telur unggas sebanyak 165.234 kilogram pada Februari 2023, menurut dia itu bukanlah data telur unggas melainkan data tepung telur.

Baca juga: DPR Tanyakan Kementan soal Urgensi Indonesia Impor Telur Unggas

Arief tak menampik jika Indonesia masih mengimpor tepung telur lantaran harganya jauh lebih murah dibandingkan harga tepung telur di lokal.

"Coba tolong dicek, kok telur itu kita impor, mungkin tepung telur. Karena tepung telur itu isunya harga dari luar yang murah. Kita bukan tidak bisa buat tepung telur tapi tepung telur untuk industri tinggi," jelas Arief. 

Sebelumnya, Komisi IV DPR RI mempertanyakan ke Kementerian Pertanian ihwal urgensi Indonesia yang impor telur unggas ke dalam negeri pada saat Rapat Kerja dengan Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Perum Bulog di Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: Saat DPR Cecar Bapanas soal Mafia Impor Bawang Putih

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Gerindra Dwita Ria Gunadi menyebutkan, berdasarkan data dari BPS Indonesia telah mengimpor telur unggas sebanyak 165.234 kilogram pada Februari 2023.

"Mengenai impor telur unggas, BPS mencatat Indonesia masih impor telur unggas sebanyak 165.234 kilogram pada Februari 2023. Oleh sebab itu kami meminta data impor telur selama 2022 dan semester 2023 dan meminta berapa ketersediaan telur dalam negeri agar tidak terjadi impor telur unggas," ujar Dwita.

Adapun mengutip data dari BPS, Indonesia di tahun 2023 awal, telah mengimpor telur unggas sebesar 167.000 kilogram. Angka ini naik sebesar 118,46 persen dibandingkan importasi pada Januari 2022 sebanyak 76.000 kilogram.

Mayoritas impor telur unggas di Indonesia diperoleh dari India sebanyak 165.000 kilogram. Kemudian disusul oleh AS sebanyak 23 kilogram.

Baca juga: Keputusan Impor KRL Bekas dari Jepang Masih Menggantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com