Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bergerak melemah di pasar spot pada Rabu (14/6/2023).

Melansir Bloomberg, pukul 09.18 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.878 per dollar AS, atau melemah 14 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.864 per dollar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, mayoritas mata uang global berpotensi bergerak menguat terhadap USD seiring menurunnya tekanan kenaikan suku bunga Fed Funds Rate pada FOMC meeting Juni 2023 setelah data pengangguran mingguan AS menunjukkan peningkatan dan inflasi AS turun menjadi 4 persen pada bulan Mei.

Baca juga: IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Justru Melemah

“Market consensus menunjukkan peluang suku bunga acuan The Fed tetap dipertahankan di level 5,25 persen pada FOMC meeting Juni 2023 di atas 90 persen, sehingga hal ini menjadi sentimen positif di market. Pelaku pasar masih wait and see terhadap Fed guidance terbaru,” ungkap Reny kepada Kompas.com.

Adapun sentimen dari domestik, dampak menurunnya inflasi AS diperkirakan positif ke pasar domestik. Pelaku pasar juga akan menantikan rilis data neraca perdagangan domestik. Pada perdagangan hari ini, Reny memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.786 sampai dengan Rp 14.856 per dollar AS.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 6.000 Per Gram

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Selasa (13/6/2023) pada level Rp 14.868 per dollar AS, atau lebih rendah dari hari Jumat pekan lalu sebesar Rp 14.874 per dollar AS.

Adapun kurs rupiah di bank-bank besar di Indonesia, seperti di Bank BRI, kurs jual dipatok pada Rp 14.885 per dollar AS.

Kurs jual berarti pihak bank menjual dollar AS pada posisi ini. Sementara untuk kurs beli di Bank BRI adalah Rp 14.865 per dollar AS. Kurs beli ini berarti bila Kamu ingin menjual dollar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini.

Berikut nilai tukar rupiah per dollar AS hari ini di 5 bank:

Baca juga: Inflasi AS Melambat, Wall Street Ditutup Menghijau