Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[BERITA FOTO] Mengintip Progres Pembangunan Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 15/06/2023, 07:08 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melaporkan progres pembangunan kawasan Stasiun Halim, Jakarta Timur saat ini sudah mencapai 92 persen.

Stasiun ini nantinya akan digunakan untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Saat ini progres proyek KCJB secara keseluruhan sudah mencapai 91 persen.

"Jadi 91 persen itu secara keseluruhan proyek KCJB-nya. Untuk Stasiun Halim sendiri ini kita ada di 92 persen dan rata-rata sudah di atas 93 persen pembangunannya," ujar Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti saat site visit di Stasiun Halim, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Soft Launching Kereta Cepat Jakarta-Bandung 18 Agustus, Tarifnya Gratis?

Tampak depan Stasiun Halim pada Rabu (14/6/2023) masih berupa hamparan tanah. Terlihat truk-truk dan alat berat mondar-mandir di sekitar stasiun.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Tampak depan Stasiun Halim pada Rabu (14/6/2023) masih berupa hamparan tanah. Terlihat truk-truk dan alat berat mondar-mandir di sekitar stasiun.

Pada kesempatan yang sama, Manager Konstruksi WIKA Gedung Stasiun Halim Hafid Riyan Purnomo mengatakan, khusus untuk pembangunan area stasiun progresnya sudah 94,15 persen.

"Karena di kami (WIKA Gedung) ini hanya di area gedungnya saja, jadi khusus untuk progres kami saat ini kita sudah di 94,15 persen untuk di area stasiun," ucap Hafid.

Pihaknya saat ini tinggal melakukan pemasangan lampu di lantai 3 stasiun yang menjadi peron dan pemasangan kaca di pagar pembatas gedung.

"Minus kaca-kaca karena memang kaca ini kan amat riskan, menunggu area benar-benar clear baru kita pasang kaca. Tapi parsial area yang sudah aman sudah mulai kita pasang kaca," kata dia.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tembus Kecepatan 220 Km Per Jam

Kondisi waiting hall bagian dalam di lantai 2 Stasiun Halim pada Rabu (14/6/2023) terlihat sudah hampir rampung. Lantai di area ini menggunakan homogenous tile serta atapnya menggunakan metal ceiling berupa ornamen garis-garis berwarna gradasi dari coklat ke putih.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Kondisi waiting hall bagian dalam di lantai 2 Stasiun Halim pada Rabu (14/6/2023) terlihat sudah hampir rampung. Lantai di area ini menggunakan homogenous tile serta atapnya menggunakan metal ceiling berupa ornamen garis-garis berwarna gradasi dari coklat ke putih.

Pada area waiting hall di lantai 2 stasiun, pengerjaan pemasangan dinding, lantai, dan atap sudah hampir rampung. Para pekerja terlihat tengah merampungkan pekerjaan yang kurang.

Lantai di area ini menggunakan homogenous tile serta atapnya menggunakan metal ceiling berupa ornamen garis-garis berwarna gradasi dari coklat ke putih.

"Khusus yang area indoor ini waiting hall kita sekitar 2.800 (meter persegi) dari total semua waiting hall itu 4.000 (meter persegi). Jadi ada yang di luar ini di sisi selatan dan utara," jelasnya.

Kondisi lantai 3 Stasiun Halim pada Rabu (14/6/2023) masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan seperti pemasangan atap dan instalasi lampu. Untuk lantai 3 Stasiun Halim digunakan untuk peron stasiun. Peron ini memiliki total 3 platform dan 6 lajur kereta api.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Kondisi lantai 3 Stasiun Halim pada Rabu (14/6/2023) masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan seperti pemasangan atap dan instalasi lampu. Untuk lantai 3 Stasiun Halim digunakan untuk peron stasiun. Peron ini memiliki total 3 platform dan 6 lajur kereta api.

Untuk lantai 3 Stasiun Halim digunakan untuk peron stasiun dengan lebar 64 meter dan panjang 400 meter. Peron ini memiliki total 3 platform dan 6 lajur kereta api.

Masih banyak pengerjaan yang perlu dilakukan di lantai 3 ini dan yang paling mencolok ada di bagian atap yang masih belum sepenuhnya tertutup. Sedangkan untuk lantai peron terlihat sudah selesai dipasang namun ada beberapa buah lantai yang masih perlu dirapikan.

Baca juga: Bantah Isu Molornya Jadwal Operasional Kereta Cepat, Luhut: Tidak Ada Masalah, Semua Terkendali

Kondisi lantai 3 Stasiun Halim pada Rabu (14/6/2023) masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan seperti pemasangan atap dan instalasi lampu. Pada bagian lantai di ujung platform terlihat lantai granit setebal 5 sentimeter yang diimpor dari China sudah terpasang.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Kondisi lantai 3 Stasiun Halim pada Rabu (14/6/2023) masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan seperti pemasangan atap dan instalasi lampu. Pada bagian lantai di ujung platform terlihat lantai granit setebal 5 sentimeter yang diimpor dari China sudah terpasang.

Hafid mengatakan, untuk lantai di setiap pinggir peron pihaknya menggunakan lantai granit setebal 5 sentimeter. Lantai granit ini diimpor dari China lantaran lantai granit produksi dalam negeri hanya setebal 3 sentimeter.

"Jadi tempat penumpang sebelum naik ke kereta itu kan ada platform, di ujungnya itu kita pakai granit. Mungkin dari perencana memilih itu 5 cm karena memang mungkin secara durabilitasnya karena itu kan posisi di tepi jadi biar agak solid," ungkapnya.

Selain itu, bagian lantai Stasiun Halim dilengkapi dengan lantai blind tactile untuk penunjuk jalan bagi penyandang tuna netra.

Pembangunan eskalator di lantai 2 menuju lantai 3 Stasiun Halim pada Rabu (14/6/2023). Nantinya, stasiun yang akan melayani Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini dilengkapi dengan fasilitas eskalator sebanyak 13 buah dan lift sebanyak 8 buah.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Pembangunan eskalator di lantai 2 menuju lantai 3 Stasiun Halim pada Rabu (14/6/2023). Nantinya, stasiun yang akan melayani Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini dilengkapi dengan fasilitas eskalator sebanyak 13 buah dan lift sebanyak 8 buah.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com