JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan melaksanakan soft launching kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada 18 Agustus 2023 untuk memperkenalkan moda transportasi baru ini ke masyarakat.
Lantas apakah tarif yang akan diberlakukan saat soft launching ini akan digratiskan? Atau akan dikenakan besaran tarif Rp 1 seperti soft launching LRT Jabodebek?
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan, sekarang pihaknya masih belum menentukan akan mengenakan tarif kereta cepat Jakarta-Bandung atau tidak saat soft launching nanti.
Pasalnya, pengenaan tarif kereta cepat Jakarta-Bandung saat soft launching ini berkaitan dengan teknis saat pembayaran tiket sehingga perlu dikaji lebih lanjut dengan para pemangku kepentingan (stakeholder).
Baca juga: Beroperasi Komersial Oktober 2023, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Molor Lagi?
"Kalau Pak Luhut bilang gratis, tapi untuk teknisnya apakah Rp 1, Rp 17, Rp 1.000, itu masih dikaji karena menyangkut teknis. Kemarin LRT dari Rp 0 menjadi Rp 1, karena dia harus tapping," ujarnya saat site visit di Stasiun Halim, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Sebagai informasi, LRT Jabodebek mengenakan tarif Rp 1 bagi masyarakat yang mengikuti soft launching 12 Juli-15 Agustus 2023. Padahal awalnya akan digratiskan.
Hal ini lantaran saat soft launching LRT Jabodebek akan menggunakan sistem pembayaran dengan uang elektronik atau Kartu Multi Trip (KMT). Namun sistem tapping dengan KMT tersebut tidak dapat mendeteksi transaksi jika hanya sebesar Rp 0.
Oleh karenanya, masyarakan yang ikut soft launching LRT Jabodebek akan dikenakan tarif Rp 1 agar dapat terbaca oleh sistem tapping di gerbang masuk.
Sementara itu, Emir menjelaskan, cara pemesanan tiket kereta cepat Jakarta-Bandung berbeda dengan LRT Jabodebek. Jika tiket LRT menggunakan tapping dengan KMT, tiket KCJB justru didapatkan dengan pemesanan seperti kereta api konvensional lainnya.
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tembus Kecepatan 220 Km Per Jam
Dengan sistem tersebut, besaran tarif kereta cepat Jakarta-Bandung saat soft launching bisa saja digratiskan, tapi tetap harus dikaji oleh KCIC dan para stakeholder.
"Kalau commuter kayak KRL, MRT, memang daily modelnya kartu ya, tapping, ada saldo. Kalau kita pembeliannya melalui aplikasi KAI Access, melalui website, aplikasi kita nanti," kata Emir.
Sebab, KCIC sendiri masih belum menentukan cara pembelian tiket kereta cepat Jakarta-Bandung untuk soft launching nanti apakah melalui website, aplikasi, atau daftar di KCIC.
"Untuk skema dan tata caranya seperti kuota, biayanya, menggunakan pembayaran seperti apa, itu nanti masih dibahas karena kita harus bahas juga bersama-sama dengan teknisnya," ucapnya.
Pada saat soft launching nanti, rute kereta cepat Jakarta-Bandung akan melayani dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang. Dengan kecepatan 350 kilometer per jam, perjalanan dari kedua stasiun tersebut dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit.
Saat ini progres pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 91 persen, pembangunan Stasiun Halim sebagai stasiun pemberangkatan mencapai 92 persen, dan pembangunan Stasiun Padalarang sudah 63 persen.
"Stasiun Halim kelihatanya udah akhir Juli (selesai), kalau Padalarang sebagian ya karena pengenalan dulu," tuturnya.
Baca juga: Bantah Isu Molornya Jadwal Operasional Kereta Cepat, Luhut: Tidak Ada Masalah, Semua Terkendali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.