Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Perputaran Uang Indonesia vs Argentina | Harga Telur Ayam Masih Mahal

Kompas.com - 19/06/2023, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Perputaran Uang Indonesia vs Argentina Diperkirakan Capai Rp 965 Miliar

Pertandingan sepak bola FIFA Matchday Indonesia vs Argentina diperkirakan akan memberikan dampak positif kepada perekonomian Indonesia.

Terlebih lagi, pertandingan ini disambut animo masyarakat yang cukup tinggi.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) melaporkan, FIFA Matchday Indonesia vs Argentina berpotensi menciptakan tambahan perputaran uang (output ekonomi) bagi perekonomian Indonesia sekitar Rp 965 miliar.

"FIFA Matchday membuka peluang Indonesia untuk memperbaiki citra, menjaga antusiasme masyarakat, sekaligus menciptakan manfaat ekonomi guna mendukung pengembangan industri sepak bola di dalam negeri," tulis Peneliti LPEM FEB UI, Yusuf Reza Kurniawan, Mohamad Dian Revindo, dan Calista Endrina Dewi, dikutip Minggu (18/6/2023).

Selengkapnya simak di sini

2. Sepekan Ini, Aliran Modal Asing Keluar Rp 2,38 Triliun dari RI

Bank Indonesia (BI) mencatat sepanjang 12-15 Juni 2023 terjadi aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 2,38 triliun.

Aliran dana asing itu keluar melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 0,64 triliun dan melalui pasar saham sebesar Rp 1,74 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 12-15 Juni 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 2,38 triliun," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, dikutip Minggu (18/5/2023).

Meski demikian, berdasarkan data setelmen hingga 15 Juni 2023 (year to date/ytd), secara keseluruhan terjadi aliran modal asing yang masuk ke pasar SBN sebesar Rp 82,50 triliun.

Baca selengkapnya di sini

3. Harga Telur Ayam Masih Mahal, Apa Upaya Pemerintah?

Harga telur ayam hingga kini masih terbilang mahal. Hal ini membuat masyarakat mengeluhkan hal tersebut.

Salah satunya adalah Aisyah, pedagang Warteg di Cikini, Jakarta Pusat. Aisyah mengatakan, harga telur ayam sudah mencapai Rp 34.000 per kilogram.

Walau demikian, Aisyah tidak berani menaikkan harga menu telur ayam yang ia jual di wartegnya. Sebab ia khawatir pelanggannya kabur.

"Telur mahal di Rp 34.000 belinya. Kalau jual di warteg jualnya Rp 5.000 satu butir. Kalau sama nasi dan sayur Rp 10.000. Harga enggak bisa dinaikin, kalau dinaikkin nanti langganan pada kabur," ujar Aisyah kepada Kompas.com belum lama ini.

Lalu apa upaya pemerintah? Simak di sini

4. Titik Terang Pertamina Ambil Alih Blok Masela dari Shell

Kepastian PT Pertamina (Persero) mengambilalih hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell di Blok Masela sebesar 35 persen sudah mencapai titik terang. Rencananya, transaksi ini akan dilakukan pada akhir Juni 2023.

Hal tersebut seiring dengan dicapainya kesepakatan antara Pertamina dan Shell setelah proses pelepasan (divestasi) hak partisipasi berjalan alot karena terkendala nilai akuisisi.

Mulanya hak partisipasi Blok Masela dimiliki oleh Inpex Corporation dengan porsi saham sebesar 65 persen dan Shell sebesar 35 persen.

Pada 2019, Shell pun menyatakan mundur dan melepas hak partisipasinya dari Blok Masela. Dengan demikian, perlu dicari pengganti Shell untuk menjadi mitra Inpex mengelola proyek gas yang berlokasi di Laut Arafuru, Maluku tersebut. Perusahaan yang berminat di antaranya ada Pertamina.

Selengkapnya baca di sini

5. Dedolarisasi

Pada konferensi Bretton Wood tahun 1944-1945, John Maynard Keynes yang mewakili Inggris berdebat panjang dengan perwakilan Amerika, Harry Dexter White, yang juga seorang Keynesian, tentang sistem pembayaran internasional.

Keynes mengajukan mata uang baru sebagai pengganti emas, untuk transaksi global. Konon dua nama yang diusulkan adalah unitas dan bancor (bank anchor). Namun Dexter White mendorong, bahkan terkesan memaksa, agar mata uang dollar yang akan menggantikan emas.

Maynard Keynes tak bisa berkutik lagi, bukan karena Keynes kalah berdebat, tapi karena posisi Inggris yang sudah nyaris tak bertenaga untuk melawan Amerika secara ekonomi.

Nah penasaran apa itu dedolarisasi? Simak di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com