Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Mayo Clinic, Bali International Hospital Ditargetkan Beroperasi Tahun Depan

Kompas.com - 18/06/2023, 17:41 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Rumah Sakit BUMN, PT Pertamina Bina Medika IHC (Indonesia Healthcare Corporation) membangun rumah sakit bertaraf internasional di Bali. Pembangunan ini dilakukan agar masyarakat Indonesia, terutama kelas menengah ke atas, tak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri.

IHC mencatat sekitar 2 juta masyarakat Indonesia masih berobat keluar negeri. Oleh sebab itu dilakukan pembangunan rumah sakit Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, Sanur, Bali.

Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni mengatakan, dalam mempersiapkan pengoperasian Bali International Hospital didukung dengan teknologi yang canggih. Rumah sakit ini dibangun di atas lahan seluas 5 hektar dengan 4 lantai dan 260 bangsal.

"Bali International Hospital dirancang sebagai layanan wisata medis di Indonesia, rencana akan beroperasi pada kuartal II tahun 2024," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (18/6/2023).

Baca juga: Uji Coba Tol Nirsentuh MLFF di Bali Mulai 1 Juni 2023 Batal, Ini Penyebabnya

Ia menuturkan, IHC berkolaborasi dengan Mayo Clinic yang merupakan rumah sakit terbaik di Amerika Serikat dan terpercaya di industri kesehatan dunia. Tujuannya adalah untuk memberikan kualitas layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia berstandar internasional.

Rumah sakit ini akan memiliki layanan pusat keunggulan atau centres of excellence, yang disingkat CONGO (Cardiology, Oncology, Neorology, Gastroentero-Hepatologi, Orthopedic). Selain itu, ada layanan Medical Check Up (MCU) dan pusat diagnosa yang memastikan pelayanan kesehatan yang komprehensif.

Keunggulan Bali International Hospital lainnya adalah berada di wilayah KEK Kesehatan Bali yang memberikan kemudahan bagi tenaga kesehatan diaspora agar dapat berpraktik di area KEK Kesehatan.

"Serta ada kemudahan pemasukan obat dan alat kesehatan atas izin BPOM di wilayah KEK Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pasien-pasien dengan penyakit, seperti kanker yang umumnya masih pergi keluar negeri dikarenakan keterbatasan obat-obatan," papar Dyah.

Keunggulan lainnya, Bali International Hospital berkonsep green hospital melibatkan penggunaan desain, material, teknologi, dan praktik yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca juga: Erick Thohir Perkirakan 240.000 Pasien Bakal Berobat di KEK Sanur pada Tahun 2030

Dengan menerapkan konsep tersebut, secara operasional Bali International Hospital dapat mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi energi dan menciptakan praktek ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Dyah bilang, konsep green hospital dilakukan karena proyek ini bukan hanya investasi jangka pendek dalam penghematan biaya, tetapi juga investasi jangka panjang dalam kesehatan masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan.

"Ini berkonsep ramah lingkungan atau green hospital dengan 183 pohon di sekililingnya, selain itu jumlah pohon yang dilakukan relokasi adalah 123 pohon untuk menghindari adanya penebangan pohon di area rumah sakit," jelasnya.

Sebelumnya, pembangunan rumah sakit ini sudah ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan menteri terkait lainnya pada Desember 2021 lalu.

Baca juga: Erick Thohir: 2 Juta Masyarakat Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Pemborosan Devisa Rp 99 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com