Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Forum G20-L20, Perwakilan Buruh RI Soroti Kasus TPPO dan Kesejahteraan Pekerja

Kompas.com - 22/06/2023, 18:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menjadi perwakilan Indonesia dalam gelaran G20-Labour 20 Engagement Summit 2023 yang berlangsung di India. Acara ini merupakan kumpulan forum dunia yang berisi serikat pekerja dari anggota G20 dan Global Union Federations.

Ketua DPD KSPSI DKI Jakarta sekaligus Ketua Umum Serikat Pekerja Informal dan Pekerja Profesional Indonesia (IMMPI) William Yani Wea mengatakan, dalam Forum itu, dirinya menyampaikan isu utama yakni peningkatan kehidupan sosial bagi para pekerja.

Menurutnya, butuh aksi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para tenaga kerja. "Peningkatan kesejahteraan pekerja menjadi isu utama yang kami bawa karena ini merupakan keharusnya," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Kasus TPPO di Lampung, 7 Korban Bayar Rp 50 Juta buat Kerja di Hongkong dan Jepang

Dia juga meminta dunia melek soal human trafficking atau perdagangan orang yang semakin meresahkan. Apalagi kini, banyak pekerja terpaksa pergi ke negara penerima secara 'undocumented' atau dibayar dengan upah murah bahkan menjadi korban perdagangan orang.

KSPSI kata Yani akan terus mengawal isu ini dengan cara melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap permasalahan terkait pemberi kerja, pemenuhan hak-hak pekerja, penyelesaian kasus, pendampingan, mediasi, advokasi, dan pemberian bantuan hukum.

"Persoalan human trafficking atau buruh migran ini penting untuk dibahas. Kami melihat buruh migran bisa langsung berubah warna menjadi pengungsi dan ini menjadi masalah bagi sebagian negara anggota G20 yang seharusnya bisa diselesaikan oleh mereka," ujar Yani.

Baca juga: Soal TPPO, Dirjen Imigrasi: Ini Kejadian Lama, Pelakunya Pada Tahu Semua Kok


Untuk mengatasi hal itu, perlu adanya peningkatan proteksi berupa peningkatan ekstra fund, peningkatan kepedulian pemerintah setiap negara sangat dibutuhkan khususnya dari anggota G20.

Dengan memiliki dana yang memadai dapat dilakukan pelatihan yang sesuai kebutuhan sehingga tidak ada lagi cerita sedih dari pekerja migran karena upah tidak dibayar, ada dibayar sebagian bahkan berhadapan dengan hukum.

"Kami berharap dukungan teman-teman delegasi agar secara bersama-sama kita mendesak pemerintah G20 memberikan perhatian terhadap pekerja migran agar dilindungi dan dihormati sejak berangkat sampai di negara tujuan dan sampai pulang," ucap Yani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Pastikan Bansos untuk Korban Judi 'Online' Tak Ada di APBN Tahun Ini

Menko Airlangga Pastikan Bansos untuk Korban Judi "Online" Tak Ada di APBN Tahun Ini

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 17 Juni 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 17 Juni 2024

Spend Smart
PLN Proyeksi Beban Puncak Listrik Capai 38.270 MW Saat Idul Adha

PLN Proyeksi Beban Puncak Listrik Capai 38.270 MW Saat Idul Adha

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 17 Juni 2024, Harga Ikan Bandeng Naik

Harga Bahan Pokok Senin 17 Juni 2024, Harga Ikan Bandeng Naik

Whats New
BBPTUHPT Baturraden Milik Kementan Siap Pasok Kebutuhan Program Susu Gratis

BBPTUHPT Baturraden Milik Kementan Siap Pasok Kebutuhan Program Susu Gratis

Whats New
 Kerap Dinilai Negatif, Perhatikan Ini Sebelum Masuk Bisnis MLM

Kerap Dinilai Negatif, Perhatikan Ini Sebelum Masuk Bisnis MLM

Smartpreneur
[POPULER MONEY] Cerita Hitler Bangun Ekonomi Jerman usai Perang | Pedagang Kulit Ketupat Raup Rezeki Idul Adha

[POPULER MONEY] Cerita Hitler Bangun Ekonomi Jerman usai Perang | Pedagang Kulit Ketupat Raup Rezeki Idul Adha

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, Garuda dan Citilink Angkut 73.434 Penumpang

Libur Panjang Idul Adha, Garuda dan Citilink Angkut 73.434 Penumpang

Whats New
Idul Adha, Bank Artha Graha Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Idul Adha, Bank Artha Graha Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Whats New
Indodax: Bitcoin Jadi Opsi Fleksibilitas Saat Ekonomi Tak Stabil

Indodax: Bitcoin Jadi Opsi Fleksibilitas Saat Ekonomi Tak Stabil

Whats New
Cara Mudah Bayar Tagihan IndiHome via Livin' by Mandiri

Cara Mudah Bayar Tagihan IndiHome via Livin' by Mandiri

Spend Smart
Cara Mudah Buat Akun PayPal untuk Pribadi dan Bisnis

Cara Mudah Buat Akun PayPal untuk Pribadi dan Bisnis

Spend Smart
PLN Siagakan 1.470 SPKLU Selama Libur Idul Adha 2024

PLN Siagakan 1.470 SPKLU Selama Libur Idul Adha 2024

Whats New
Libur Idul Adha, Penumpang Pesawat di 20 Bandara Diprediksi Capai 971.861 Orang

Libur Idul Adha, Penumpang Pesawat di 20 Bandara Diprediksi Capai 971.861 Orang

Whats New
Whoosh Tembus 20.000 Penumpang Per Hari Saat Libur Panjang Idul Adha

Whoosh Tembus 20.000 Penumpang Per Hari Saat Libur Panjang Idul Adha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com