Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Tebus Pupuk Bersubsidi Pakai iPubers Diperluas ke Sumut dan Jatim

Kompas.com - 29/06/2023, 21:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) bakal memperluas penerapan aplikasi iPubers ke wilayah Sumatera Utara (Sumut) dan Jawa Timur (Jatim) pada akhir Juli 2023. Secara bertahap, ditargetkan penerapan iPubers bisa dilakukan di seluruh wilayah Indonesia pada 2024.

Saat ini, aplikasi yang berfungsi untuk mengurus penebusan pupuk bersubsidi tersebut telah diterapkan di 5 wilayah yakni Bali, Aceh, Bangka Belitung, Riau, dan Kalimantan Selatan.

Mulanya, Kementerian BUMN melalui Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan uji coba digitalisasi kios untuk penebusan pupuk bersubsidi di Bali sejak 2022 dan Aceh sejak awal 2023.

Baca juga: Cara Tebus Pupuk Bersubsidi lewat Aplikasi iPubers
Hasil uji coba tersebut berjalan dengan baik, sehingga memudahkan petani dan pemilik kios dalam proses penebusan. Selain itu, memudahkan pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian Daerah dan Kementan untuk memantau proses penebusan pupuk secara real time.

Maka penerapan aplikasi iPubers pun diperluas ke wilayah Bangka Belitung Riau, dan Kalimantan Selatan sejak 27 Juni 2023.

“Jadi 3 provinsi awalnya, setelah itu seluruh Indonesia, Insyaallah segera, mudah-mudahan tahun 2024 sudah nasional sistem digital iPubers,” ujar Direktur Pupuk dan Pestisida Kementan Tommy Nugraha dalam keterangannya, dikutip Kamis (29/6/2023).

Baca juga: Nilai Proyek Pabrik Amonia Bersih Pupuk Kaltim Capai Rp 60,2 Triliun

iPubers mempermudah kios dan petani dalam penebusan pupuk bersubsidi dikarenakan petani yang dapat alokasi pupuk bersubsidi hanya cukup membawa KTP dan uang tunai sesuai dengan jumlah penebusan.

Pada saat bertransaksi, KTP, petani, beserta pupuk bersubsidi yang ditebus akan difoto melalui iPubers. Setelah itu, foto langsung dilengkapi dengan informasi lokasi transaksi (geo-tagging) dan informasi waktu transaksi (time stamp).

Dengan demikian, dapat memudahkan upaya penelusuran. Apabila KTP tidak sesuai, maka petani harus melengkapinya dengan surat keterangan dari pemerintah desa atau kelurahan.

SEVP Operasi Pemasaran Pupuk Indonesia Gatoet Gembiro Noegroho menjelaskan, pada saat petani melakukan penebusan di kios, maka secara otomatis di dashboard Dinas Pertanian Daerah dan Kementan sudah bisa melihat laporan transaksi penebusan.

Baca juga: Pemprov Riau Terima 10 Persen Saham Blok Rokan dan Kampar

"Sebelumnya ada (laporan) dokumen fisik yang disampaikan setiap bulan. Tapi sekarang, hari ini ada penebusan, hari ini juga terpantau baik dinas daerah maupun pusat,” kata dia.

Menurutnya, penerapan iPubers merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kementerian BUMN dan Kementan untuk memudahkan petani.

Selain itu, menjadi bagian untuk mempersiapkan rencana jangka panjang pemerintah mengenai sistem Subsidi Langsung Pupuk (SLP) kepada petani.

Ia pun berharap dengan adanya penerapan iPubers, penyaluran pupuk bersubsidi pun menjadi lebih mudah, lebih transparan, kredibel, akuntabel, dan tidak ada aktivitas manual.

Baca juga: Dorong Tingkat Literasi, BRI Life Gelar Edukasi Keuangan Syariah

"Sehingga diharapkan penyaluran itu lebih tepat sasaran dengan digitalisasi ini otomatis dinas saat melakukan verifikasi juga menjadi lebih mudah, karena live,” ucap Gatoet.

Sementara itu, Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menilai, penerapan aplikasi iPubers menjadi perbaikan sistem pengawasan, sebab pemerintah bisa melacak distribusi pupuk bersubsidi secara real time, baik dari sisi stok maupun penyalurannya.

"Ini merupakan perbaikan sistem pengawasan. Ombudsman melihat rangka uji cobanya dan ternyata hasilnya sangat memuaskan,” ungkapnya.

Baca juga: BSI Salurkan 7.112 Hewan Kurban ke Seluruh Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com