Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Bakal Kucurkan Rp 45,2 Triliun untuk Perbaiki Ekonomi Pakistan

Kompas.com - 30/06/2023, 20:15 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber BBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakistan yang tengah dilanda krisis mencapai kesepakatan pendanaan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) senilai 3 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 45,22 triliun (kurs Rp 15.073 per dollar AS).

Setelah tertunda delapan bulan, kesepakatan ini masih perlu disetujui dewan pemberi pinjaman global.

Negara yang ada di Asia Selatan tersebut menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak merdeka dari Inggris pada 1947.

Baca juga: Indonesia Tidak Mau Diatur IMF, Hilirisasi Harga Mati

Untuk membantu mengamankan kesepakatan ini, Bank Sentral Pakistan menaikkan suku bunga utamanya ke rekor tertinggi sebesar 22 persen.

Pakistan sedang berjuang untuk memperbaiki ekonominya yang bertahun-tahun mengalami salah urus keuangan. Pakistan terdesak oleh krisis energi global dan banjir dahsyat yang melanda tahun lalu.

Kepala misi IMF untuk Pakistan Nathan Porter mengatakan, perekonomian Pakistan telah menghadapi beberapa guncangan eksternal.

Baca juga: Diatur-atur soal Larangan Ekspor Nikel, Luhut Bakal Temui Bos IMF

"Bencana banjir 2022 berdampak pada kehidupan jutaan orang Pakistan dan lonjakan harga komoditas internasional setelah perang Rusia Ukraina. Akibat guncangan ini serta beberapa keselahan langkah kebijakan, pertumbuhan ekonomi terhenti," ujar dia dikutip dari BBC.com, Jumat (30/6/2023).

Kesepakatan ini masih membutuhkan waktu beberapa minggu ke depan untuk dipertimbangkan oleh Dewan Eksekutif IMF.

Seorang dari Lembaga Think Tank Wilson Center Michael Kugelman mengatakan, kesepakatan ini memberi Pakistan ruang bernafas ekonomi yang sangat dibutuhkan.

Baca juga: Indonesia Diminta Hapus Larangan Ekspor Nikel, Luhut Bakal Bertemu Bos IMF

"Pertanyaannya adalah apakah (Pakistan) dapat menggunakan kesepakatan IMF ini sebagai peluang untuk beralih dari bantuan segera ke pemulihan jangka panjang," kata dia.

Sebagai catatan, tingkat inflasi tahunan Pakistan mencapai rekor tertinggi sebesar 38 persen pada Mei 2023.

Nantinya, pendanaan 3 miliar dollar AS itu akan tersebar selama sembilang bulan. Rentang waktu itu lebih tinggi dari yang diharapkan.

Di sisi lain, Pakistan sedang menunggu sisa pelepasan sisa 2,5 miliar dollar AS dari paket bailout 6,5 miliar yang disepakati pada 2019.

Baca juga: Luhut akan Temui Bos IMF, Bahas Permintaan Larangan Ekspor Nikel

Sebagai informasi, tahun ini cadangan devisa negara turun ke tingkat yang mencakup kurang dari tiga minggu impor. Di samping itu, rupee Pakistan telah turun sekitar 40 persen terhadap dolar AS.

Secara terpisah, para donor dari seluruh dunia telah menjanjikan lebih dari 9 miliar dollar AS untuk membantu Pakistan pulih dari banjir dahsyat yang melanda negara itu pada 2022.

Menurut perkiraan, Pakistan butuh lebih dari 16 miliar dollar AS untuk pulih dari bencana.

Baca juga: IMF Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen pada 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com