JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, masuknya Indonesia ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas akan memberikan sejumlah dampak positif terhadap perekonmian nasional.
Salah satu dampak positifnya ialah menarik investasi ke dalam negeri. Sri Mulyani mengatakan, dengan status yang naik kelas, maka kepercayaan investor terhadap Indonesia juga semakin membaik.
"Kemarin saya ketemu dengan banyak investor dan stakeholders mereka punya keinginan dan bahkan berharap Indonesia itu menjadi salah satu negara dengan kinerja ekonomi bagus," ujar Sri Mulyani, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Baca juga: Sri Mulyani Sebut APBN Makin Sehat, Pemerintah Batal Tarik Utang Rp 290 Triliun
Pasalnya, masuknya Indonesia ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas menunjukkan kondisi perekonomian yang terus tumbuh. Sri Mulyani menjelaskan, kenaikan pendapatan nasional bruto (PNB) Indonesia menjadi 4.580 dollar AS merupakan cerminan dari perekonomian nasional yang meningkat.
Bendahara negara pun menampik pandangan masuknya Indonesia ke kelompok negara berpendapatan menengah ke atas akan mempersulit akses pembiayaan pemerintah. Menurutnya, pemerintah dinilai akan semakin mudah mengakses pembiayaan, utamanya berasal dari penerbitan obligasi.
"Jadi investor menghargai value surat berharga kita, jadi tidak ada pengaruhnya," katanya.
Baca juga: Surplus APBN Semester I-2023 Capai Rp 152,3 Triliun, Sri Mulyani: Ini Hasil Positif
Sebagai informasi, Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas seiring dengan kenaikkan PNB pada 2022. Indonesia sendiri sebenarnya sempat masuk kelompok tersebut pada 2019, sebelum akhirnya keluar kembali ketika pandemi Covid-19 merebak.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, masuknya Indonesia ke kelompok negara berpendapatan menengah ke atas di tengah ketidakpastian global menunjukkan pemulihan ekonomi nasional yang kuat.
"Indonesia berhasil naik menjadi upper-middle income country, bahkan di saat ambang batas klasifikasinya naik mengikuti kenaikan inflasi global," kata dia, dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).
Baca juga: Ombudsman Minta Sri Mulyani Bayarkan Utang ke Masyarakat Senilai Rp 258,6 Miliar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.