Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Perbedaan 2 Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 05/07/2023, 08:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mulai melakukan uji coba pada kereta penumpang (electric multiple unit/EMU) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Setelah sebelumnya dilakukan pengujian dengan kereta inspeksi atau (comprehensive inspection train/CIT) hingga 350 kilometer per jam.

Lalu apa bedanya kereta penumpang dengan kereta inspeksi pada kereta cepat Jakarta-Bandung?

Baca juga: Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 300.000, Erick Thohir: Tunggu Kebijakan Menhub

Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti menjelaskan, rangkaian kereta penumpang memiliki tipe KCIC400AF yang sama dengan kereta inspeksi namun berbeda fungsi, interior, dan eksteriornya.

"Berbeda dengan kereta inspeksi yang dipenuhi ruang rapat dan peralatan pengukuran, kereta penumpang berfungsi untuk melayani penumpang sehingga di dalamnya terdapat fasilitas tempat duduk hingga 601 orang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/7/2023).

Tampak Depan

Selain interiornya, perbedaan juga terlihat pada eksteriornya di mana kereta inspeksi berwarna abu-abu dan kuning, sementara kereta penumpang berwarna abu-abu dan merah.

Kereta penumpang pada KCJB juga memiliki nama Red Komodo atau Komodo Merah lantaran rangkaiannya berwarna merah dan bentuknya yang terinspirasi dari hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah.

Eksterior kereta penumpang juga terinspirasi dari sisik Komodo yang tercermin dalam corak segitiga di hidung dan pintu-pintu kereta.

Terdapat 11 rangkaian kereta penumpang KCJB yang telah tiba seluruhnya di Indonesia. Seluruh rangkaian kereta saat ini terparkir di Depo Tegalluar dan bersiap untuk disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan guna memastikan kelayakan operasional kereta.

Baca juga: Simak Kriteria Masyarakat yang Diutamakan Ikut Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung Gratis

Tampak luar kereta penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung yang dijuluki Red Komodo atau Komodo Merah lantaran rangkaiannya berwarna abu-abu dan merah serta bentuknya yang terinspirasi dari hewan khas Indonesia yakni komodo.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Tampak luar kereta penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung yang dijuluki Red Komodo atau Komodo Merah lantaran rangkaiannya berwarna abu-abu dan merah serta bentuknya yang terinspirasi dari hewan khas Indonesia yakni komodo.
Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang berwarna kuning merupakan kereta inspeksi (Comprehensive Inspection Train/CIT). Kereta cepat ini akan digunakan untuk memastikan kesiapan kondisi rel, sistem kelistrikan, dan sistem pendukung lainnya.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang berwarna kuning merupakan kereta inspeksi (Comprehensive Inspection Train/CIT). Kereta cepat ini akan digunakan untuk memastikan kesiapan kondisi rel, sistem kelistrikan, dan sistem pendukung lainnya.

Susunan Tempat Duduk

Adapun satu rangkaian kereta cepat terdiri dari 8 kereta dengan total panjang 208 meter.

Namun kereta inspeksi KCJB memiliki pengaturan tempat duduk yang berbeda dengan kereta penumpang. Pengaturan tempat duduk kereta inspeksi lebih seperti kereta makan pada kereta api pada umumnya yang di tengah kursi terdapat meja.

Baca juga: Bersaing dengan Kereta Cepat, Kemenhub Bahas Nasib KA Argo Parahyangan

Kereta inspeksi KCJB memiliki pengaturan tempat duduk yang berbeda dengan kereta penumpang. Pengaturan tempat duduk kereta inspeksi lebih seperti kereta makan pada kereta api pada umumnya yang di tengah kursi terdapat meja.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Kereta inspeksi KCJB memiliki pengaturan tempat duduk yang berbeda dengan kereta penumpang. Pengaturan tempat duduk kereta inspeksi lebih seperti kereta makan pada kereta api pada umumnya yang di tengah kursi terdapat meja.

Sementara pengaturan tempat duduk pada kereta penumpang KCJB dibagi menjadi tiga kelas pelayanan yaitu First Class di kereta 1 dan 8, Business Class di kereta 7, dan sisanya adalah Premium Economy.

Tampilan kursi First Class pada Kereta Penumpang KCJB.Dok. PT KCIC Tampilan kursi First Class pada Kereta Penumpang KCJB.

First Class memiliki 18 tempat duduk berwarna abu-abu dengan susunan 2-1, berbahan kursi faux leather, berbordir batik mega mendung.

Business Class di Kereta Penumpang KCJBDok. KCIC Business Class di Kereta Penumpang KCJB

Kemudian Business Class memiliki 28 tempat duduk berwarna merah dengan susunan 2-2, berbahan faux leather, bermotif laser cut batik mega mendung.

Baca juga: Tiket Kereta Cepat Gratis 3 Bulan, Berapa Tarif Aslinya?

Kelas Premium Economy di Kereta Penumpang KCJBDok. KCIC Kelas Premium Economy di Kereta Penumpang KCJB

Sementara Premium Economy memiliki 555 tempat duduk berwarna abu-abu dan biru dengan susunan 3-2, berbahan suede, bermotif printing batik mega mendung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com