Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Internasional Dibangun di Bali, Erick Thohir Ajak Dokter Diaspora Balik ke RI

Kompas.com - 07/07/2023, 13:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengundang para dokter diaspora Indonesia yang berada di luar negeri untuk kembali ke Tanah Air. Hal ini seiring dibangunnya rumah sakit internasional di Bali.

Saat ini pemerintah tengah mengembangkan Kawasan ekonomi khusus (KEK) Kesehatan Sanur di Denpasar, Bali. Salah satu fasilitas yang dibangun yakni Bali International Hospital (BIH).

Erick Thohir menuturkan, keberadaan Bali International Hospital (BIH) bakal memberikan peluang besar dalam menciptakan lapangan kerja, khususnya di sektor kesehatan. Menurutnya, saat ini sudah ada dokter diaspora yang berminat kembali ke Indonesia.

"Dokter diaspora banyak yang akan pulang kampung, saat ini ada 10 yang sudah mendaftar," ujar Erick dalam keterangannya usai meninjau proyek KEK Sanur, dikutip Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Bangun KEK Sanur, Erick Thohir: Visi Pariwisata yang Dirintis Soekarno

KEK Sanur diharapkan menjadi tempat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter di Indonesia. Erick menyebut, Indonesia setidaknya memerlukan sekitar 12.000 dokter setiap tahunnya.

Oleh sebab itu, diharapkan semakin banyak dokter diaspora yang bersedia kembali ke Indonesia guna memenuhi tingginya kebutuhan sumber daya manusia di sektor kesehatan.

Terlebih, KEK Sanur yang ditargetkan beroperasi pada awal 2024, terbuka untuk menjadi wadah bagi para dokter diaspora. Pemerintah sendiri menargetkan KEK Sanur bisa menjadi pusat layanan kesehatan dunia dan magnet pariwisata baru bagi Bali.

"Kalau dokter bisa kembali ke Indonesia, kita sudah siapkan industrinya, ada spesialis kecantikan, rambut, jantung, kanker, dan kulit, ini bagus untuk ekonomi Bali," ucap Erick.

Baca juga: Erick Thohir Perkirakan 240.000 Pasien Bakal Berobat di KEK Sanur pada Tahun 2030

Ia bilang, pemerintah ingin meningkatkan nilai tambah Bali dengan adanya KEK Sanur yang menawarkan pengalaman berbeda dalam memadukan industri pariwisata dan kesehatan.

Nantinya, pada KEK Sanur, juga akan terdapat fasilitas rumah sakit bagi orang tua usia lanjuta, hingga akan ada penginapan, baik berupa hotel maupun vila.

Selain itu, KEK Sanur akan dilengkapi pula dengan kawasan botanical garden. Hal ini bertujuan meningkatkan pengembangan obat-obatan herbal Indonesia agar mampu menembus pasar global seperti yang dilakukan China dan India.

"Kita tidak mengubah Sanur, hanya memperbaiki fasilitas yang ada di Sanur sehingga bisa menarik wisatawan baru. Kalau diubah belum tentu cocok, tapi bagaimana kita meningkatkan turis yang sudah senang di Sanur, kita tingkatkan kompetitifnya," tutup Erick Thohir.

Baca juga: KEK Sanur Diyakini Mampu Serap 43.000 Tenaga Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com