Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Tips Menghadapi Hubungan Kerja yang Tidak Sehat

Kompas.com - 09/07/2023, 13:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Adapun jika perusahaan Anda sedang mengadakan acara yang melibatkan semua departemen, cobalah berbaur dengan departemen lain dan temukan hubungan yang positif.

Namun, jangan jadikan pertemanan kalian menjadi senjata untuk menjatuhkan karyawan yang toxic. Jika Anda melakukannya, maka Anda juga akan menjadi toxic bagi karyawan lain.

Kelima, kelola emosi Anda agar tetap profesional (Zeidner, Matthews, & Roberts, 2009). Jadikan hubungan toxic sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mengelola emosional Anda atau disebut juga emotional intelligence.

Emotional intelligence adalah kemampuan untuk mengelola emosi Anda dan kemampuan memahami emosi orang sekitar Anda.

Beberapa cara meningkatkan emotional intelligence adalah mencoba untuk menurunkan reaksi dari emosi kita.

Misalkan ketika kita sedang marah, coba untuk diam dan menjaga diri agar tidak berperilaku buruk. Ambil waktu sendiri seperti ke toilet atau ruangan pribadi, ketika emosi sudah stabil, kembali ke masalah tersebut.

Cara kedua adalah mengenali kekuatan dan kelemahan yang Anda miliki dan juga orang sekitar Anda miliki.

Dengan Anda memahami diri sendiri, maka Anda bisa memahami jika ada pada situasi tertentu, bagaimana Anda harus merespons.

Selain itu, tidak ada satupun manusia yang tidak memiliki kelemahan, belajar untuk menerima dan bukan menuntut orang lain.

Sebagai contoh, jika Anda melihat rekan kerja yang suka gosip, terimalah perilaku itu sebagai bentuk kelemahan.

Ketika Anda menerima kelemahan tersebut, maka setiap rekan kerja bergosip, Anda bisa merespons seperti mengintervensi dengan cara yang tepat.

Keenam, kalahkan mereka dengan tetap bekerja (White, Paul, Schoonover-Shoffner, & Kathy, 2016).

Seburuk apapun hubungan dengan karyawan lain, tetap ingat bahwa Anda sedang berada berada di tempat kerja. Tuntutan performa kerja harus tetap diutamakan.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki tanggung jawab untuk membuat laporan ke atasan yang toxic, tetap lakukan dengan maksimal dan tepat waktu.

Jika Anda kesal dengan atasan lalu membuat laporan yang berantakan, tidak maksimal, serta malas-malasan, maka akan menjadi bumerang bagi Anda dan karier Anda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com