Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

UKM Mengarungi Bisnis Tanpa Marketing Ala Buku Teks

Kompas.com - 23/07/2023, 15:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

MAHASISWA di bangku perguruan tinggi yang mempelajari marketing (manajemen pemasaran) sesuai buku teks, jangan terlalu banyak berharap akan menemukan kesesuaian praktik seperti yang mereka pelajari jika berkarya di UKM.

Pertemuan dengan sejumlah UKM dari berbagai daerah di Indonesia mengungkapkan hal itu.
Umumnya mereka beranggapan bahwa dengan melakukan usaha penjualan telah menerapkan pemasaran. Dengan berpromosi, maka pemasaran juga telah dijalankan.

Penerapan pemasaran dalam cakupan yang sempit memang praktik yang lazim. Tidak sesuai dengan konsep pemasaran itu sendiri yang menurut Kotler & Armstrong (2021) adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang bergantung pada pemahaman kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan menyampaikan kepuasan yang diinginkan lebih baik daripada pesaing.

Konsep pemasaran meyakini bahwa keberhasilan usaha berawal dari bagaimana pemasar dapat memuaskan pasar sasaran lebih baik daripada pesaing. Untuk itu, konsumen harus dipahami dan dipenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Secara konsep, penjualan adalah bagian dari pemasaran, namun pemasaran tidak melulu hanya bicara tentang penjualan apalagi sekadar promosi.

Pemahaman dan praktik yang berkecenderungan salah kaprah ini terjadi bukan tanpa sebab. UKM menjalankan perencanaan pemasaran dengan cara yang informal.

Gaya pemasaran UKM disebut lebih sederhana dan tidak tetap, berdasarkan intuisi dengan sedikit atau tanpa struktur formal (Hill dan Wright, 2000). Perencanaan pemasaran yang formal ditolak dengan sejumlah alasan.

Pertama, UKM cenderung untuk fokus bertahan dalam jangka pendek daripada pertumbuhan jangka panjang (Barrett & Sexton, 2006).

Argumentasi ini didukung oleh fakta bahwa UKM fokus pada perencanaan keuangan (financial planning) daripada perencanaan pemasaran, sebagaimana hambatan likuiditas membuat perusahaan keluar dari bisnis.

Dengan fokus pada perencanaan keuangan, aktivitas penjualan menjadi pusat perhatian karena berkaitan langsung dengan arus kas masuk.

Penelitian di sejumlah negara maju memperlihatkan bahwa hanya sepertiga dari UKM yang memiliki rencana pemasaran formal.

Kedua, kriteria perencanaan pemasaran seperti kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan atau return for customer, sulit untuk diukur dan membutuhkan pemasar yang berpengalaman untuk menjalankan perencanaan itu. UKM tidak memiliki keahlian untuk aktivitas tersebut.

Ketiga, pemilik UKM tidak merasa dirinya sebagai pemasar. Urusan pemasaran adalah untuk pemasar handal.

Selain itu pemahaman terbatas tentang praktik pemasaran yang sesuai masih menjadi hambatan utama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com