Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait

Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Nomor 2 di Antara G20

Kompas.com - 26/07/2023, 16:07 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas rata-rata negara G20. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berada di atas berbagai negara lain di dunia.

"Bahkan di antara negara-negara terbesar di dunia G20, pertumbuhan ekonomi Indonesia itu adalah yang kedua. Kita tumbuh di 5,03 persen," kata dia dalam acara Main Event Sewindu Proyek Strategis Nasional, Rabu (26/7/2023).

Airlangga mengatakan, saat ini berbagai negara di dunia juga sedang menghadapi masalah inflasi.

Baca juga: Soal Kata Buka Jalan, Gue Tembak Lo, Kemenko Perekonomian: Tidak Ada Protokoler Kami yang Ucapkan Itu...

Oleh karenanya sebut dia, masalah dunia saat ini tidak hanya kompleks, tetapi juga bertingkat.

Beberapa faktor yang menyebabkan hal itu antara lain adanya el nino, masalah perang, dan masalah ketegangan China dan Amerika Serikat. "Itu semuanya kompleks," imbuh dia.

Lebih lanjut, Airlangga menyebut terdapat 30 negara yang menjadi pasien IMF atau Dana Moneter Internasional. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 negara baru mulai membaik.

Sebagai perbandingan, pada Krisis Moneter 1998, hanya kurang dari 10 negara yang menjadi pasien IMF. Namun, kali inj pasca pandemi Covid-19 lebih banyak negara menjadi pasien IMF.

"Semua negara menghadapi masalah food, fertilizer, dan energy. Alhamdulilah, Indonesia menangani itu semua," ungkap dia.

Baca juga: Indonesia Akan Tiru Vietnam dan Thailand Terkait Insentif Kendaraan Listrik

Kemudian, Airlangga melaporkan tingkat optimisme kalangan industri terhadap perekonomian (PMI Manufaktur) Indonesia berada di level ekspansif 52,7.

Sebagai perbandingan, Malaysia memiliki PMI Manufaktur di tingkat 47,7, Vietnam 46,2, dan Filipina 50,9.

"Perekonomian juga mengakibatkan pengangguran turun, jadi tingkat pengangguran kembali ke level di angka 5,45, pengangguran terbuka," tutup dia.

Baca juga: Menko Airlangga: Banyak Negara Tidak Suka dengan Hiliirisasi Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Menilik Proyek Kereta Cepat Malaysia yang Mangkrak | ESDM soal Kemungkinan Masyarakat Serbu Pertalite

[POPULER MONEY] Menilik Proyek Kereta Cepat Malaysia yang Mangkrak | ESDM soal Kemungkinan Masyarakat Serbu Pertalite

Whats New
Kenaikan Harga Beras Capai Level Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

Kenaikan Harga Beras Capai Level Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

Whats New
Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Spend Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Spend Smart
Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Spend Smart
Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Spend Smart
Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

Whats New
Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Whats New
Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Whats New
Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Whats New
Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Whats New
Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Whats New
Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com