JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas rata-rata negara G20. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berada di atas berbagai negara lain di dunia.
"Bahkan di antara negara-negara terbesar di dunia G20, pertumbuhan ekonomi Indonesia itu adalah yang kedua. Kita tumbuh di 5,03 persen," kata dia dalam acara Main Event Sewindu Proyek Strategis Nasional, Rabu (26/7/2023).
Airlangga mengatakan, saat ini berbagai negara di dunia juga sedang menghadapi masalah inflasi.
Oleh karenanya sebut dia, masalah dunia saat ini tidak hanya kompleks, tetapi juga bertingkat.
Beberapa faktor yang menyebabkan hal itu antara lain adanya el nino, masalah perang, dan masalah ketegangan China dan Amerika Serikat. "Itu semuanya kompleks," imbuh dia.
Lebih lanjut, Airlangga menyebut terdapat 30 negara yang menjadi pasien IMF atau Dana Moneter Internasional. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 negara baru mulai membaik.
Sebagai perbandingan, pada Krisis Moneter 1998, hanya kurang dari 10 negara yang menjadi pasien IMF. Namun, kali inj pasca pandemi Covid-19 lebih banyak negara menjadi pasien IMF.
"Semua negara menghadapi masalah food, fertilizer, dan energy. Alhamdulilah, Indonesia menangani itu semua," ungkap dia.
Baca juga: Indonesia Akan Tiru Vietnam dan Thailand Terkait Insentif Kendaraan Listrik
Kemudian, Airlangga melaporkan tingkat optimisme kalangan industri terhadap perekonomian (PMI Manufaktur) Indonesia berada di level ekspansif 52,7.
Sebagai perbandingan, Malaysia memiliki PMI Manufaktur di tingkat 47,7, Vietnam 46,2, dan Filipina 50,9.
"Perekonomian juga mengakibatkan pengangguran turun, jadi tingkat pengangguran kembali ke level di angka 5,45, pengangguran terbuka," tutup dia.
Baca juga: Menko Airlangga: Banyak Negara Tidak Suka dengan Hiliirisasi Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.