BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Targetkan Pengguna yang Belum Terjangkau Gojek dan Tokopedia, Aplikasi GoPay Resmi Diluncurkan

Kompas.com - 26/07/2023, 11:54 WIB
Agung Dwi E,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) secara resmi meluncurkan aplikasi GoPay pada Rabu (26/7/2023). Platform keuangan digital ini sudah dapat dinikmati masyarakat setelah aplikasi versi perdananya diperkenalkan sejak Maret 2023.

Sejumlah faktor mendasari GoTo meluncurkan aplikasi GoPay secara mandiri. Salah satunya adalah potensi di industri uang elektronik yang masih sangat besar.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi uang elektronik per Maret 2023 tumbuh 11,39 persen. BI memproyeksikan, transaksi uang elektronik sepanjang tahun ini akan mencapai Rp 495,2 triliun atau meningkat 23,9 persen ketimbang 2022.

Presiden Unit Bisnis Financial Technology GoTo Hans Patuwo mengatakan, selama ini, GoPay telah menjadi metode pembayaran utama pilihan pengguna di ekosistem GoTo.

Dengan peluncuran aplikasi secara mandiri, lanjutnya, GoPay juga ingin menjangkau segmen pasar di luar pengguna Gojek dan Tokopedia. Pengguna pun dapat mengakses GoPay di aplikasi tersendiri serta melalui aplikasi Gojek dan Tokopedia.

“Dengan diluncurkan sebagai aplikasi mandiri, GoPay akan menjangkau masyarakat yang lebih luas. Hal ini mengingat jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta dan 190 juta di antaranya masuk kategori usia produktif. Sementara, annual transacting user (ATU) GoTo saat ini sekitar 63 juta,” tuturnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Sudah Bisa Dicoba, Begini Tampilan Aplikasi GoPay yang Terpisah dari Gojek

Peluncuran aplikasi GoPay, lanjutnya, juga dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan akses finansial melalui pendekatan teknologi digital. Sebagai informasi, jumlah penduduk Indonesia yang tidak memiliki akun di bank atau unbanked masih relatif besar. BI mencatat, jumlah penduduk yang unbanked mencapai 97 juta.

Hans mengatakan, kondisi tersebut menjadi tantangan bagi GoPay untuk bisa memberikan akses finansial yang aman dan mudah bagi masyarakat. Selama ini, banyak penduduk di Indonesia, termasuk yang berada di kota besar, masih mengandalkan kios atau konter untuk melakukan transaksi keuangan.

Sebagai contoh, transfer dana untuk keluarga yang berada di kampung halaman. Padahal, biaya yang dikenakan atas transaksi tersebut terbilang signifikan.

"Dengan kehadiran aplikasi GoPay, kami berharap, hambatan seperti itu bisa dihilangkan. Siapa pun bisa melakukan transfer dengan mudah, instan, dan tanpa biaya," tutur Hans.

Melalui aplikasi GoPay, masyarakat bisa menikmati akses finansial dengan beragam fitur keuangan. GoPay menghadirkan fitur transfer ke mana saja yang memungkinkan masyarakat melakukan transaksi transfer dari akun GoPay ke akun GoPay lain, GoPay ke rekening bank, serta dari rekening bank ke rekening bank lain tanpa biaya administrasi.

Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan berbagai transaksi pembayaran secara digital.

Baca juga: Apresiasi Pengguna, GoPay Buka Akses Prioritas Sebelum Peluncuran Resmi

Melalui fitur-fitur layanan yang terus dikembangkan, aplikasi GoPay diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia untuk bisa mengelola keuangan dengan lebih baik. Hal itu bisa dimulai dari hal sederhana, seperti pembayaran dan transfer, kemudian beranjak menggunakan fitur yang lebih lengkap untuk kebutuhan finansial lain.

Hans menegaskan bahwa aplikasi GoPay juga menjadi opsi karena layanan GoPay di Gojek dan Tokopedia tidak mengalami perubahan.

“Jika sudah nyaman menggunakan layanan GoPay di Gojek dan Tokopedia, para pengguna bisa tetap menggunakan layanan kami di dua platform tersebut,” tegasnya. 

Baca tentang

Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com