Pada April 2023, HKMA menyempurnakan kerangka kerja CRST dan merilis Pedoman Uji Stres Risiko Iklim Sektor Perbankan.
Di Indonesia panduan OJK itu belum berlaku untuk semua bank, tetapi untuk bank yang tergabung dalam Satuan Tugas Risiko Keuangan Terkait Iklim, OJK. Sebagai bagian dari tahap awal CRST 2023, mereka wajib menyampaikan laporan hasil stress test awal paling lambat 30 Juni 2023.
Panduan tersebut menyatakan bahwa hal itu merupakan sarana pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas bank dan OJK menilai dampak perubahan iklim dan risiko lingkungan, serta mengidentifikasi kendala yang mungkin dihadapi bank dalam menerapkan CRST. CRST memang merupakan alat yang sangat diperlukan dalam pencarian untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan tangguh.
Dengan menguji sistem keuangan secara ketat, telah diperoleh wawasan penting tentang kerentanan dan potensi dampaknya. Pengetahuan ini memungkinkan dalam membuat keputusan berdasarkan informasi, menyesuaikan strategi, dan mengalokasikan sumber daya secara efektif untuk memitigasi risiko iklim.
Namun, sambil merangkul alat itu, bank juga harus berperan aktif dalam memperjuangkan masa depan yang sejahtera dan tangguh. Mereka seharusnya tidak hanya bertindak sebagai penyedia jasa keuangan tetapi juga sebagai organisasi yang bertanggung jawab dan bagian integral dari masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai penyedia jasa keuangan, bank dapat menawarkan produk dan layanan yang mendukung keuangan berkelanjutan. Perbankan dapat mengembangkan produk perbankan yang ramah lingkungan, seperti pembiayaan proyek energi terbarukan atau green bond, sekaligus mempromosikan portofolio investasi berdasarkan kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Sebagai sebuah organisasi, bank dapat mengadopsi transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi jejak karbon. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan layanan perbankan berbasis digital yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti layanan perbankan online dan aplikasi pembayaran digital yang mengurangi penggunaan kertas.
Selanjutnya, sebagai anggota masyarakat, bank dapat membina hubungan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk nasabah, investor, dan masyarakat luas. Mereka dapat berkomunikasi secara transparan tentang upaya keuangan berkelanjutan mereka dan berkontribusi pada pengembangan masyarakat lokal melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.
Hal itu mungkin termasuk mendukung pendidikan, kesehatan, atau program pengembangan ekonomi lokal.
Dengan semakin mendesaknya penanggulangan perubahan iklim, peran perbankan dalam mendorong keuangan berkelanjutan menjadi semakin vital. Dengan mengintegrasikan risiko terkait iklim ke dalam kerangka kerja manajemen risiko, menawarkan produk perbankan yang ramah lingkungan, dan mengadopsi transformasi digital untuk efisiensi operasional, bank dapat memimpin perjalanan menuju ketahanan dan keberlanjutan iklim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.