Krisis Perbankan AS, Giliran Heartland Tri-State Bank yang Bangkrut

NEW YORK, KOMPAS.com - Salah satu bank di Amerika Serikat (AS), Heartland Tri-State Bank of Elkhart, Kansas, dinyatakan bangkrut pada Jumat (28/7/2023) waktu setempat.

Lembaga Penjamin Simpanan AS atau Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengambil alih bank tersebut.

Dilansir dari CNN, Senin (31/7/2023), FDIC setuju untuk menanggung semua simpanan Heartland Tri-State Bank demi nasabah.

Adapun tahap penyelamatan tersebut telah memasuki perjanjian pembelian dengan perbankan lain Dream First Bank of Syracuse, Kansas.

Baca juga: Bank Tempat Menabung Selama Belasan Tahun Bangkrut, Penjahit Asal Bali Ini Nyaris Putus Asa

Dengan begitu, empat cabang Heartland Tri-State Bank akan dibuka kembali sebagai cabang dari Dream First Bank pada Senin.

Keruntuhan perbankan di AS seperti First Republic, Sillicon Valley Bank, dan Signature Bank telah mengguncang industri bank AS.

Hal itu juga mendorong parlemen memperkenalkan undang-undang baru demi melindungi simpanan nasabah dan menstabilkan sistem keuangan.

FDIC mengimbau nasabah Heartland Tri-State Bank untuk mengakses uang dengan menulis cek atau menggunakan ATM dan kartu debit.

Nasabah tidak perlu untuk pindah bank karena akan otomatis menjadi nasabah Dream First Bank.

Sebagai catatan, Heartland Tri-State Bank memiliki total aset 139 juta dollar AS, atau sekitar Rp 2,09 triliun (kurs Rp 15.107 per dollar AS).

Heartland Tri-State Bank juga dilaporkan memiliki total simpanan setara 130 juta dollar AS, atau sekitar Rp 1,96 triliun (kurs Rp 15.107 per dollar AS).

Baca juga: SVB Bangkrut, Simpanan Nasabah Bank-bank Kecil AS Anjlok

Dream First Bank telah mencapai kesepakatan untuk membeli seluruh aset Heartland Tri-State yang gagal.

FDIC menekankan, sebagian pinjaman nasabah tidak akan terpengaruh dengan peristiwa ini.

Hal ini lantaran FDIC dan Dream First Bank telah membuat perjanjian untuk berbagi kerugian dan potensi pemulihan pinjaman.

FDIC berpesan, nasabah tetap harus terus melakukan pembayaran, termasuk pembayaran escrow seperti biasa.

Tidak ada perubahan pada ketentuan pinjaman nasabah.

Baca juga: Krisis Perbankan AS Berlanjut, Bank PacWest Terancam Bangkrut, Sahamnya Anjlok Lebih dari 50 Persen