Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Perbankan AS Berlanjut, Bank PacWest Terancam Bangkrut, Sahamnya Anjlok Lebih dari 50 Persen

Kompas.com - 05/05/2023, 12:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Bank asal California AS, PacWest, mengumumkan rencana penjualan bisnisnya, dan tengah menjajaki upaya tersebut dengan beberapa calon investor. Harga saham PacWest anjlok 50,6 persen usai pengumuman rencana penjualan tersebut.

Kondisi krisis perbankan di AS sebelumnya diperkirakan akan terus berlanjut jika The Fed terus melakukan kenaikan suku bunga. PacWest merupakan salah satu perusahaan pemberi pinjaman terbesar yang berbasis di Los Angeles.

Dikutip dari New York Times, perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka sedang berbicara dengan calon investor menyusul laporan bahwa mereka sedang menjajaki penjualan.

Kegagalan PacWest merupakan lanjutan dari beberapa kegagalan bank besar, seperti runtuhnya Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan First Republic.

Baca juga: Dibayangi Kekhawatiran Krisis Perbankan AS, Wall Street Berakhir Merah

Bukan hanya saham PacWest yang terjun bebas, saham perbankan regional AS lainnya, seperti Western Alliance, Comerica, dan Zions Bancorp, juga turun tajam pada perdagangan Kamis.

Kabar penjualan PacWest, muncul beberapa jam setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa sistem perbankan "sehat dan tangguh".

Dikutip dari The Guardian, First Republic adalah kegagalan bank AS ketiga akibat krisis, dan merupakan yang terburuk sejak 2008, setelah keruntuhan Silicon Valley Bank dan Signature pada bulan Maret. Kepala eksekutif dana lindung nilai Pershing Square di New York Bill Ackman memperingatkan bahwa seluruh sistem perbankan regional AS dalam bahaya.

Baca juga: Kasus First Republic Bank Bukan Akhir dari Krisis Perbankan di AS


“Kepercayaan pada lembaga keuangan dibangun selama beberapa dekade dan dihancurkan dalam hitungan hari. Saat setiap domino jatuh, bank terlemah berikutnya mulai goyah,” kata Ackman.

“Kami kehabisan waktu untuk memperbaiki masalah ini. Berapa banyak lagi kegagalan bank yang tidak perlu, dan yang perlu kita perhatikan sebelum FDIC [Perusahaan Asuransi Simpanan Federal], dan pemerintah kita bangun? Kami membutuhkan jaminan deposit di seluruh sistem,” lanjutnya.

Sebagai informasi, saat ini PacWest memiliki total simpanan sebesar 28 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com