Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Dalam menghadapi situasi dunia yang penuh dinamika, kita membutuhkan dua keterampilan yang bisa memaksimalkan karier agar berkembang ke arah positif. Kedua keterampilan ini adalah creative mindset dan mindful working.
Dengan memiliki pola pikir kreatif, kita dituntut untuk adaptif karena harus menyelesaikan masalah dengan sudut pandang berbeda. Sementara itu, mindful working bisa membantu kita memaksimalkan waktu untuk bekerja agar sisanya bisa digunakan untuk aktivitas lainnya.
Dalam siniar Obsesif episode “Punya Creative Mindset itu Wajib!” dengan tautan dik.si/ObsesifBayu1, Co-Founder & Chief Marketing Officer Mindtera, Bayu Puspito Bhaskoro, menekankan pentingnya menjadi pekerja yang adaptif.
Adaptif ini bisa dimulai dengan memiliki pola pikir kreatif. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru ini sangat penting bagi perusahaan rintisan hingga multinasional. Hal ini disebabkan para pemimpin membutuhkan pekerja yang mampu mengembangkan dan bereksperimen dengan ide-ide baru untuk memecahkan masalah perusahaan.
Menurut laporan Future of Jobs 2023 dari World Economic Forum, creative mindset adalah keterampilan terpenting kedua yang harus dimiliki pekerja pada tahun 2023. Dengan pola pikir kreatif, kita dapat menemukan solusi yang inovatif dari hambatan apa pun.
Baca juga: Melatih Fokus dan Konsentrasi dalam Pekerjaan
Keterampilan ini membuat pekerja melihat masalah dari perspektif lain. Prosesnya pun tak harus dilalui sendiri karena pemimpin bisa mengajak anggota tim melakukan brainstorming saling bertukar ide. Dengan cara ini, mereka dapat menggunakan imajinasi menciptakan hasil yang lebih maksimal.
Mengutip Bay Atlantic University, perusahaan yang menerapkan creative mindset mampu menambah nilai bisnis sehingga lebih unggul dari para pesaingnya. Hal ini disebabkan karena adanya proses diskusi melalui data-data yang telah dikumpulkan untuk menciptakan produk yang lebih relevan.
Secara tidak langsung, diskusi atau brainstorming ini juga meningkatkan produktivitas pekerja. Dengan memunculkan ide-ide kreatif, pekerja dapat menciptakan proyek-proyek baru yang bisa mengembangkan kemampuan mereka.
Selain itu, mereka juga tidak menghadapi tugas atau pekerjaan yang monoton. Pasalnya, terlalu sering menghadapi pekerjaan monoton bisa mengurangi tingkat kreativitas kita.
Praktik mindfulness juga bisa diterapkan dalam dunia kerja yang dikenal sebagai mindful working. Dengan mempraktikkan hal ini, kita bisa menjaga kehidupan profesional dan pribadi, khususnya kesehatan mental.
Tujuan dari mindfulness bukan mengarahkan pekerja untuk berhenti berpikir atau mengosongkan pikiran. Sebaliknya, praktik ini bertujuan memusatkan fokus pada saat ini.
Bayu juga mengungkapkan kalau praktik ini juga ia terapkan kepada anggota timnya dalam siniar Obsesif episode “Implementing Mindful Working” dengan tautan akses dik.si/ObsesifBayu2.
Pasalnya, kita secara sadar mampu memberi batasan dan menyesuaikan kapasitas diri. Misalnya, saat sedang memiliki beban pekerjaan yang banyak, kita mengatur prioritas atau jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Selain itu, memberi batasan diri artinya kita tahu kapan waktu untuk berhenti sejenak. Alhasil, kita pun jadi terhindar dari burnout yang disebabkan terlalu lelah karena menghadapi pekerjaan yang bertubi-tubi.
Baca juga: Kuasai Self Leadership Sebelum Jadi Pemimpin