Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gula Aren Cair Sumut Kian Berjaya, Raih Omzet Ratusan Juta hingga Tembus Pasar Ekspor Global

Kompas.com - 07/08/2023, 10:35 WIB
A P Sari

Penulis

Sebagai bentuk komitmen menyejahterakan masyarakat sekitar, Putri juga memberikan pelatihan wirausaha bisnis aren kepada petani dan anak muda di lingkungan sekitar.

Posisinya sebagai Pendamping Wirausaha Muda sejak 2022 juga membuat Putri terus bekerja mengedukasi anak-anak muda untuk menggeluti bidang perkebunan.

"Tentu dibutuhkan komitmen, ketekunan yang kuat, inovasi, serta kreativitas, karena pengolahan aren tidaklah mudah. Harus dijaga kualitasnya supaya tidak berbuih dan mengkristal serta aman untuk dikonsumsi," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah mengatakan, berkembangnya hasil olahan atau produk turunan aren perlu dibarengi dengan pengawasan bahan baku, perbaikan budi daya, serta pemeliharaan tanaman secara kontinu.

Baca juga: Pastikan Ketersediaan Benih Unggul Berkualitas, Ditjenbun Awasi Progres Nurseri Perkebunan

"Agar pasokan atau bahan baku tetap tersedia. Perlu juga teknologi yang konstan dalam mengembangkan aren ini, sehingga produk turunannya bisa berkelanjutan. Karena setelah ada produk turunan, pekebun juga diuntungkan. Selain dapat menciptakan lapangan kerja, petani mendapat nilai tambahnya," jelas Andi.

Ditjenbun, sebut Andi, terus berupaya mendorong dan memotivasi para pekebun. Salah satu caranya dilakukan dengan melakukan pembinaan dan edukasi agar produksi dan produktivitas perkebunan bisa terus meningkat serta menghasilkan hasil yang bermutu, bernilai tambah, dan berdaya saing.

Ia menjelaskan, meski teknologi dibutuhkan untuk mempercepat produksi, tetapi kearifan lokal tidak boleh dilupakan.

"Contohnya pada gula aren cair ini, hilirisasi tidak selalu berbanding lurus dengan pabrikasi, pengolahan masih menggunakan cara tradisional, tetapi tidak menyerah dan terus berupaya mencari solusi demi meningkatkan produk turunannya," tutur Andi.

Baca juga: Ditjenbun Terus Dorong Standardisasi Kopi Nasional agar Tembus Pasar Eropa

Menurut Andi, kearifan lokal tidak berarti menghasilkan produksi yang kurang atau lebih sedikit. Cara ini justru bisa menjaga kualitas dan citra produk agar lebih terjamin dan bermutu.

"Pemerintah juga meminta agar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menggunakan jejaring sosial, platform media sosial (medsos) atau marketplace dengan didukung digitalisasi untuk memasarkan produk turunannya agar lebih dikenal masyarakat luas hingga pasar global," tutur Andi.

Dorongan dari Mentan SYL dan Presiden Jokowi

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus memacu dan mendorong pelaku usaha perkebunan untuk berinovasi ciptakan produk turunan yang lebih beragam.

Sebab, produk turunan yang dikembangkan dengan baik memiliki daya saing yang bertambah. Dengan demikian, kesejahteraan petani bisa menngkat.

Baca juga: Potensi Serai Wangi Menjanjikan, Ditjenbun Berkomitmen Lakukan Pengembangan hingga Kolaborasi

"Pengembangan pertanian, termasuk perkebunan, juga bisa lebih maju, mandiri, dan modern," tutur SYL beberapa waktu lalu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya berpesan kepada Mentan SYL untuk memperkuat ekonomi lewat sektor pertanian.

SYL menjelaskan, pemerintah perlu mendorong pekebun secara on farm menuju off farm lewat hilirisasi produk-produk perkebunan untuk memberi nilai tambah.

Oleh karenanya, sebut dia, diperlukan kerja sama antara pekebun dan pelaku UMKM guna mengakselerasi hilirisasi produk-produk perkebunan yang ada.

"Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung hal tersebut. Kami menggerakan jajaran kami, khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) agar meningkatkan produk potensial yang perlu dibina dan membantu UMKM yang membutuhkan bahan baku atau ekspansi,” ujar SYL.

Baca juga: Ditjenbun Sebut Akselerasi Perkebunan Kelapa Sawit Butuhkan Sarana dan Prasana Tepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com