Selain memberikan ruang bagi karyawannya untuk bernapas, perusahaan juga harus punya budaya transparansi yang dimanifestasikan lewat komunikasi terbuka. Sama halnya dengan hubungan asmara, kita juga harus mampu membangun rasa percaya dengan rekan kerja.
Hal ini dilakukan agar kita bisa mendelegasikan pekerjaan jika mengalami suatu kendala. Bayangkan saja kalau kita tak punya komunikasi yang baik dengan mereka, tentu saja alur kerja pun jadi berantakan yang akhirnya malah memicu kondisi burnout.
Baca juga: Kunci Sukses Kerja: Terapkan Creative Mindset dan Mindful Working
Budaya keterbukaan ini bisa dimulai dari diri sendiri. Kita tak perlu takut untuk bertanya dan memulai percakapan. Lebih baik menjadi orang yang aktif daripada pasif yang nantinya memicu miskomunikasi.
Dengan demikian, kita pun jadi terhindari dari asumsi negatif terhadap rekan kerja. Alhasil, pekerjaan pun dapat diselesaikan dengan lebih nyaman. Kita juga termotivasi saat bekerja dan menularkan energi positif itu di tempat kerja.
Lantas, bagaimana caranya menghindari burnout dan menerapkan budaya serta lingkungan kerja positif? Temukan jawaban lengkapnya dalam episode “Kelelahan hingga Burnout, Harus Apa?” dan “Kenali Lingkungan dan Budaya Kerjamu!”.
Dengarkan pula episode lainnya yang tak kalah menarik dan menginspirasi dalam siniar Obsesif di Spotify, Noice, dan juga TipTip (khusus konten LED Talk) melalui tautan berikut tiptip.co/p/ObsesifLEDTalk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.