Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Pesimistis Gerakan Kejar Tanam Padi Penuhi Stok Beras Saat El Nino

Kompas.com - 10/08/2023, 07:30 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta tak yakin program Gerakan Kejar Tanam atau gerakan nasional  penanaman padi 500.000 hektar Kementerian Pertanian (Kementan), bisa memenuhi stok beras selama masa kemarau panjang akibat El Nino.

Ketua Perpadi DKI Jakarta Nellys Soekidi menuturkan, proses penanaman padi hingga panen menjadi beras membutuhkan waktu 3 bulan. Sementara El Nino diprediksi terjadi mulai Agustus 2023 hingga awal 2024.

“Pesimistis kalau Kejar Tanam bisa memenuhi stok, sedangkan nanam itu butuh 3 bulan, kalau enggak berhasil ya gimana? Sekarang saja harga enggak bagus,” ujar Nellys saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: Kementan: 2.269 Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen karena El Nino

Adapun berdasarkan data yang diterima oleh Kompas.com melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), jumlah tingkat kebutuhan konsumsi masyarakat pada Agustus 2023 mencapai 2,5 juta ton. Sementara jumlah produksi beras pada Agustus mencapai 2,38 juta ton. Artinya jumlah stok beras pada Agustus ini defisit sebesar 0,17 persen.

Oleh sebab itu, sebagai upaya jangka pendek dia menyarankan agar pemerintah bisa segera mempercepat impor beras dari luar negeri.

“Jangka pendeknya menambah buffer stock percepat pengadaan (impor). Kalau kita nanam biaya tinggi, El Nino air sulit kalau sesuai harapan sih oke, kalau tidak?,” jelas dia.

Baca juga: Antisipasi El Nino, Pemerintah Bakal Impor Beras

Belum lagi kata Nellys, saat ini harga beras tinggi yang membuat banyak penggilingan padi tutup lantaran merugi.

Dia menjelaskan saat ini harga beras medium naik dari Rp 10.500-10.600 per kilogram jadi Rp 11.300 per kilogram. Beras kualitas premium juga naik menjadi di atas Rp 12.000-an per kilogram.

Sementara harga rendemen padi turun yang biasanya 1 kuintal berat gabah atau W2 dibanderol Rp 5.800 sekarang menjadi Rp 5.500.

Baca juga: Antisipasi El Nino, Ini Prioritas Kementerian PUPR

“Rendemen itu konversi dari gabah menjadi beras biasanya 1 kuintal W2 mendapatkan Rp 5.800 sekarang Rp 5.500. Sudah harga tinggi, rendemennya turun. Gabah Rp 6.500 sudah enggak untung maka pabrik penggilangan banyak yang tutup pabrik kecil,” ujar Nellys.

Adapun diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kementerian Pertanian untuk menggenjot produksi padi lewat lahan 500.000 hektar. Hal itu untuk persiapan stok cadangan beras selama musim kemarau panjang.

”Kita akan mempersiapkan kurang lebih 500.000 hektar untuk antisipasi El Nino. Walaupun dalam kenyataan sampai hari ini tentang El Nino dan lain sebagainya yang digambarkan akan panas dan lain-lain, saya habis cek beberapa waduk dan kita yang besar ternyata airnya cukup,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Ini Daerah-daerah yang Diprediksi Paling Parah Terdampak El Nino

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com