Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Membangun Talenta Digital di Batam

Kompas.com - 11/08/2023, 20:28 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Batam di Kepulauan Riau (Kepri) kini memiliki Digital Center Batam yang siap mencetak talenta digital. Lembaga ini mulai beroperasi di Batam pada Agustus 2023, setelah sebelumnya hadir di Jakarta, Bali, Surabaya, dan Bandung. 

President Director of Board Digital Center Batam, Brenda Regina Hansen mengatakan, selama ini kebutuhan sumberdaya digital lebih banyak didatangkan dari Pulau Jawa. Dengan hadirnya Digital Center Batam,  diharapkan dapat mencetak talenta-talenta digital dengan bimbingan tenaga ahli berpengalaman.

"Digital Center Batam akan fokus pada program–program digital yang paling dibutuhkan dunia bisnis, diantaranya teknologi blockchain dan robotic process automation," ungkap Regina melalui keterangan pers, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital, tapi Baru Mampu Ciptakan 30.000 Per Tahun

Sebagai informasi, teknologi blockchain adalah mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis. Basis data blockchain menyimpan data dalam blok yang dihubungkan bersama dalam sebuah rantai.

Sementara Robotic Process Automation (RPA) adalah teknologi yang memungkinkan perangkat lunak komputer meniru tindakan yang biasanya dilakukan manusia yang berinteraksi dengan sistem digital untuk melakukan tugas dan proses bisnis yang sederhana dan berulang.

"Kedua teknologi tersebut diprediksi akan menjadi teknologi unggulan yang dibutuhkan dunis bisnis di masa mendatang," papar Regina.

Ia melanjutkan, Digital Center Batam diharapkan dapat mendukung terpenuhi kebutuhan talenta digital dan membuka lebih banyak peluang kerja di Batam dan sekitarnya.

"Serta menjadi katalis perubahan menuju era masyarakat digital Indonesia," pungkas Regina.

Baca juga: Talenta Digital Data Center RI Masih Minim, Padahal Potensi Industrinya Besar

RI butuh 9 juta talenta digital hingga 2030

Sebagai informasi, hasil riset yang dilakukan Bank Dunia dan McKinsey menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital pada 2030. Jika dirata-rata, kebutuhan talenta digital ini mencapai 600.000 orang per tahun.

Sayangnya, hingga saat ini, perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menyuplai sekitar 100.000-200.000 talenta digital per tahun. Artinya, terdapat gap sebesar 400.000-500.000 talenta digital per tahun.

Pandemi Covid-19 pun memiliki andil besar dalam tren peningkatan kebutuhan keterampilan digital. Kondisi ini mendorong berbagai sektor untuk melakukan transformasi digital besar-besaran.

Dampaknya, permintaan terhadap kandidat dengan kemampuan digital turut meningkat. Laporan bertajuk “Digital Jobs and Digital Skills: A Shifting Landscape in Asia and the Pacific” yang disusun Asian Development Bank (ADB) dan LinkedIn pada September 2022 menyebut, pada periode Januari 2017 hingga Februari 2022, tingkat perekrutan digital di platform LinkedIn rata-rata meningkat sebesar 9 persen tiap tahun.

Artinya, para pencari kerja di platform tersebut terus menuliskan keterampilan digital sebagai syarat yang dibutuhkan untuk posisi yang dibuka.

Baca juga: Menko Airlangga: Indonesia Butuh 600.000 Talenta Digital Per Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com