Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Umum Kadin soal Sinergi BUMN-Swasta: Saling Bersaing Dibandingkan Berkolaborasi...

Kompas.com - 14/08/2023, 13:37 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat mengatakan, kerja sama antara BUMN dan swasta masih belum optimal.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang membuat permasalahan itu terjadi, salah satunya memperebutkan proyek yang sama. Alhasil, bukannya saling berkolaborasi justru saling bersaing.

"Swasta dan BUMN sejauh ini lebih banyak bermain di medan yang sama, yaitu sektor yang sudah berkembang. Sehingga yang terjadi saling bersaing dibandingkan saling berkolaborasi, khususnya di daerah," ujar Arsjad dalam acara Forum Sinergi BUMN-Swasta yang digelar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Daftar 18 BUMN Berpendapatan Terbesar Versi Fortune Indonesia, Pertamina Nomor Satu

Persoalan lainnya, proyek-proyek yang digarap BUMN bersama swasta juga sering kurang menguntungkan. Menurut dia, sejumlah proyek sinergi BUMN dan swasta masih belum memenuhi prinsip-prinsip ekonomi.

"Dalam arti tidak memberikan keuntungan komersial," imbuh dia.

Selain itu Arsjad menilai, terdapat persyaratan yang memberatkan swasta untuk bisa berpartisipasi dalam proyek sinergitas dengan BUMN.

"Sejumlah proyek kerja sama mensyaratkan penyertaan modal yang memberatkan pihak swasta," katanya.

Dari sisi permodalan, lanjutnya, pihak swasta juga kurang mendapatkan dukungan permodalan dari Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara).

Baca juga: Daftar 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Fortune, 6 di Antaranya BUMN

Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, Arsjad mengatakan, perlu adanya kerangka kerja sama yang jelas antara BUMN dan swasta untuk saling menguntungkan atau win-win solution. Salah satunya dengan menerapkan prinsip the right company and the right place.

"BUMN sebagai perusahaan negara hadir sebagai pioner untuk mengembangkan industri-industri yang belum berkembang, serta melayani daerah-daerah yang belum terlayani. sementara swasta mengembangkan industri dan perekonomian daerah berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi,” paparnya.

Selain itu, mendorong adanya sinergi yang inklusif, sehingga pengusaha nasional tak hanya menjadi penonton di negara sendiri. Serta adanya insentif bagi proyek-proyek sinergitas swasta dan BUMN, termasuk dalam bentuk dukungan permodalan dari sektor perbankan.

“Masih banyak yang masih kita bisa lakukan, dan kami percaya bahwa sinergi ini bisa terlaksana,” pungkas Arsjad.

Baca juga: Surati Erick Thohir, Menteri PUPR Minta BUMN Karya Tidak Gunakan APBN untuk Bayar Utang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com