KOMPAS.com - Presiden Jokowi mengungkapkan Indonesia beberapa tahun terakhir kerap jadi perhatian dunia karena menjadi penyelenggara berbagai event internasional seperti Presidensi G20, Keketuaan ASEAN, hingga dinilai cukup berhasil menghadapi krisis global.
Jokowi mengklaim, stabilnya ekonomi Indonesia ini yang membuat kepercayaan internasional (international trust) negara ini di mata negara-negara lain juga ikut menguat.
"Dengan diplomatic influence yang terus meningkat tajam dan Indonesia termasuk 1 dari 6 negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power," kata Jokowi di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Kepercayaan dunia luar itu, kata Jokowi, seharusnya patut dibanggakan lantaran merupakan sebuah prestasi luar biasa. Namun di dalam negeri, banyak orang mengkritik kalau pencapaian ini dianggap tak memiliki efek positif bagi masyarakat luas.
Baca juga: Alasan Jokowi Subsidi Tiket Kereta Cepat: Itu Kewajiban Pemerintah
Dalam bahasa yang sederhana, jelas Jokowi, bagi para pengkritik pemerintah, international trust bukanlah sesuatu yang bisa dimakan alias dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat.
"Tapi kemudian ada yang bilang memang kenapa dengan international trust yang tinggi? Rakyat kan, makannya nasi, international trust enggak bisa dimakan. Ya, emang enggak bisa," ungkap Jokowi.
Mantan Wali Kota Surakarta ini bilang, cibiran-cibiran terkait international trust ini kasusnya sama dengan yang terjadi pada kebijakan pembangunan jalan tol di era pemerintahannya.
Menurut dia, pihak yang mencibir pembangunan jalan tol maupun meningkatkan kepercayaan dunia internasional pada Indonesia sebenarnya tak perlu ditanggapi.
Baca juga: Ironi Kereta Cepat: Kereta Mewah, tapi Tiketnya Bakal Disubsidi APBN
"Sama seperti jalan tol enggak bisa dimakan, ya, memang. Nah ini, ini contoh menghabiskan energi untuk hal tidak produktif itu, ya begini," ucap Jokowi.
Namun di sisi lain, kritik juga sebenarnya diperlukan selama itu bisa membangun negara ini. Karena selama menjadi orang nomor satu di Indonesia, kritik-kritik tersebut juga menjadi dinamika politik yang menarik.
"Tapi enggak apa saya malah senang. Memang harus ada yang begini-begini, supaya lebih berwarna, supaya tidak monoton," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Pastikan Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disubsidi Negara
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.