Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pegawai KAI Jadi Terduga Teroris, Erick Thohir: Aksi Terorisme Harus Ditindak Tegas

Kompas.com - 16/08/2023, 13:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait salah satu pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI jadi terduga teroris.

Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap seorang terduga teroris berinisial DE yang merupakan karyawan KAI di Bekasi, Jawa Barat pada Senin (14/8/2023) lalu.

Erick Thohir mengatakan, aksi terorisme harus ditindak dengan tegas. Maka penegakan hukum pun perlu dilakukan kepada pegawai KAI yang terlibat kasus terorisme.

"Saya sudah buat statement keras bahwa teroris itu adalah sesuatu hal yang tidak baik, karena itu harus kita tegakkan secara hukum," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Karyawan KAI Jadi Terduga Teroris, Komut: Ini Peringatan Keras, Harus Jadi Momentum Bersih-bersih

Erick pun menyatakan mendukung langkah KAI yang bersedia bekerja sama dengn pihak berwajib untuk penanganan kasus tersebut, dan menindak tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.

"Tentu apa yang sudah lakukan KAI saya dukung penuh," ucap dia.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap teroris berinisial DE di Jalan Raya Bulak Sentul, RT. 07/ RW. 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara pada Senin (14/8/2023) pukul 13.17 WIB.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, DE diduga memiliki senjata rakitan serta terlibat dalam penggalangan dana.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 1 Karyawan BUMN Terduga Teroris, KAI: Kami Siap Kerja Sama dengan Pihak Berwenang

DE juga merupakan salah satu pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang aktif melakukan propaganda di media sosial.

Dengan memberikan motivasi untuk jihad melalui media sosial Facebook, pelaku memposting di Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (14/8/2023).

Selain itu, pelaku juga berperan menjadi admin dan pembuatan beberapa channel aplikasi Telegram. Adapun akun Telegram tersebut berisi arsip film dokumenter dan informasi yang perkembangan teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Baca juga: September, Erick Thohir Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Dapen BUMN ke Kejagung

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com