Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pemilik Texas Chicken yang Tutup Seluruh Gerainya di RI?

Kompas.com - 19/08/2023, 21:23 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) mengumumkan bahwa per tanggal 14 Maret 2023 perseroan memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Cajun Global LLC dan melaporkan telah menutup seluruh restoran Texas Chicken yang dioperasikan di bawahnya (Texas Chicken tutup).

Di Tanah Air, waralaba Texas Chicken memang bisa dibilang kalah bersaing dengan kompetitornya seperti KFC dan McDonald. Persaingan semakin sengit lantaran di Indonesia saat ini juga banyak bermunculan waralaba lokal yang juga menyajikan menu utama ayam goreng.

Sebagai informasi saja, Texas Chicken adalah waralaba asal Amerika Serikat. Sejatinya di negara asalnya, restoran ini bernama Church's Chicken, diambil dari nama pendirinya, Gerorge Church.

Cipta Selera Murni sebenarnya bukan pemegang satu-satunya waralaba Texas Chicken, melainkan juga dipegang oleh PT Quick Serve Indonesia.

Baca juga: CSMI Tutup Seluruh Gerai Texas Chicken di RI Akibat Terus Merugi

Pemilik Texas Chicken di Indonesia

Mengutip KONTAN, Cipta Selera Murni atau CSMI yang jadi pemegang waralaba Texas Chicken didirikan oleh almarhum Atang Latief. Ia merupakan pengusaha nasional yang berjaya di era Orde Baru.

Atang Latief juga merupakan pemilik Bank Bira yang pernah tersandung kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Saat kasus pengejaran beberapa obligor BLBI mencuat pada 2006, nama Cipta Selera Murni sempat disorot lantaran Atang Latief menjanjikan pengembalian dana BLBI lewat penjual asetnya, salah satunya dengan menjual perusahaan pemegang waralaba Texas Chicken tersebut.

Atang Latief mendirikan CSMI bersama dengan almarhum Herlia Emmy Yani Subronto Laras yang tak lain merupakan anak mendiang Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani.

Baca juga: Simak, Ini Sejarah Masuknya KFC ke Indonesia

Merujuk pada keterangan dari Bursa Efek Indonesia, Atang Latief sempat menggenggam 70 persen saham CSMI. Sisanya sebesar 30 persen dibagi rata tiga orang masing-masing 10 persen yakni Emmy, Hediana Luwina, dan Tjen Mie Lian.

Setelah meninggal, saham Atang Latief di CSMI kemudian diwariskan kepada anak-anaknya. Yakni Lisa Muchtar sebanyak 72,5 persen dan Husni Muchtar 27,5 persen.

Kemudian pada tahun 2020, Cipta Selera Murni mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Modal yang didapat dari penjualan saham ke publik kemudian dipakai untuk membuka gerai baru, terutama di luar Jawa.

Baca juga: Texas Chicken Masih Beroperasi di Bawah Kelolaan Quick Serve Indonesia

Pengumuman Texas Chicken tutup

Sebelumnya diberitakan Direktur CSMI, Radino Miharjo, perusahaan terpaksa memutuskan kerja sama dengan prinsipal Cajun Global lantaran omzet penjualan tak bisa menutup biaya operasional. Hal ini menyebabkan perusahaan merugi.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Pemilik KFC?

"Pada tanggal 14 Maret 2023 Perseroan memutuskan kerja sama dengan Cajun Global LLC dan proses penutupan ssejak 28 Febrtuari 2023 di mana perseroan tidak lagi bisa menggunakan brand Texas Chicken," kata Radino dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia.

Menurut Radino, pembatalan perjanjian waralaba ini, Cajun sebagai prinsipal memberikan keringanan kepada perseroan berupa penghapusan utang royalti dan initial fee.

"Perseroan telah mengalami kesulitan keuangan sejak Pandemi covid-19 sehingga terdapat penurunan omset atau pendapatan hingga akhir tahun 2021, bahkan pada tahun 2022 perseroan tidak dapat melaksanakan perencanaan seperti pembukaan restoran baru," terang dia.

Menurut Radino, melihat limbungnya kondisi keuangan akibat omzet yang tidak tercapai target, perusahaan sebenarnya tidak tinggal diam dan sudah melakukan beragam strategi bisnis.

Baca juga: Dihantam Corona, KFC Indonesia Terpaksa Tutup 33 Gerai

Ia bilang, pandemi Covid-19 yang merebak beberapa tahun lalu membuat kondisi CSMI semakin terpukul. Jaringan gerai restoran pun terpaksa ditutup.

"Perseroan juga telah mencoba untuk menyajikan menu-menu baru yaitu menu internasional, namun demikian tidak dapat meningkatkan penjualan karena masih dalam kondisi pandemi," ungkap Radino.

"Saat ini semua restoran telah di tutup dan perseroan telah menyelesaikan semua penutupan restoran sesuai persertujuan dari pengelola mal," tambah dia.

Dijelaskannya, kinerja keuangan saat ini perseroan masih membukukan pendapatan sebesar Rp 1.786.983.771. Namun beban operasional masih lebih besar, sehingga perusahaan menderita kerugian sebesar Rp 4.040.618.346.

Perusahaan ini memang terus mengalami kerugian. Pada tahun 2020, CSMI merugi sebesar Rp 38,78 miliar, sebelumnya pada 2019 juga mencatatkan rugi Rp 11,41 miliar.

Baca juga: Penjualan Turun, KFC Indonesia Rugi Rp 283 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com