Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentan Disalahgunakan, Pemerintah Bakal Atur Kepemilikan Hunian di Kawasan TOD

Kompas.com - 26/08/2023, 11:12 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana mengatur kepemilikan hunian di kawasan transit oriented development (TOD).

Sebagai informasi, TOD merupakan konsep pembangunan wilayah yang fokus pada integrasi jaringan angkutan umum massal berbasis rel dan moda transportasi tidak bermotor.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, jika tidak diatur dan diawasi dikhawatirkan pembangunan hunian di kawasan TOD menjadi tidak efektif.

Baca juga: Backlog Perumahan Masih Tinggi, Hunian TOD Makin Dibutuhkan

Dikhawatirkan celah ini akan dimanfaatkan oleh para oknum yang menjadikan hunian di kawasan TOD sebagai investasi, bukan untuk dihuni.

Padahal kawasan TOD dibangun dengan tujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan hunian dekat fasilitas transportasi umum dengan harga yang terjangkau sehingga bisa meningkatkan penggunaan transportasi umum.

"Konsep TOD ini sebetulnya menyelesaikan dan memangkas jarak, mengurangi kepadatan transportasi. Yang sedang kita atur bagaimana membatasi (kepemilikannya). Jadi misal di satu kawasan akan dibangun apartemen tapi memang orangnya tinggal di situ dan dia memanfaatkan transportasi di situ," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (25/8/2023).

Dia melanjutkan, pemerintah perlu memastikan pembeli hunian di kawasan TOD benar-benar akan menempati unit yang dibeli serta melakukan pembatasan pembelian hunian di kawasan tersebut.

Dengan demikian, hunian TOD dapat maksimal menampung masyarakat terutama yang belum memiliki rumah sekaligus bisa meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum.

"Kalau rumah dibeli investor beli 10, 20 unit tapi tidak dihuni, solusinya di mana? Transportasi jadi sepi, kawasan tidak bisa hidup dan berkembang," ucapnya.

"Jadi harus dipastikan bahwa mereka yang tinggal dan memiliki hunian di kawasan TOD tadi, karena kalau untuk investasi itu akan jadi mati," sambungnya.

Saat ini konsep TOD berkembang pesat di Jakarta dan kota besar lain seiring dengan masifnya pembangunan transportasi umum seperti LRT, MRT, dan Commuterline.

Ke depannya kawasan TOD diprediksi akan menjadi pilihan utama masyarakat terutama para pekerja yang tinggal di daerah perkotaan.

Baca juga: Jokowi Minta Lahan Nganggur KAI Dekat Stasiun Dibangun Hunian TOD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com