Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BI Pede Nilai Tukar Rupiah Bakal Menguat

Kompas.com - 29/08/2023, 20:20 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) optimis, nilai tukar rupiah akan menguat pada 2024. Hal ini dipicu oleh berbagai sentimen nasional.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sampai dengan akhir tahun ini nilai tukar rupiah diproyeksi bergerak pada rentang Rp 14.800 - Rp 15.200 per dollar AS. Sementara pada tahun depan, nilai tukar rupiah diproyeksi bergerak pada rentang Rp 14.600 - Rp 15.100 per dollar AS.

Proyeksi nilai tukar pada tahun depan dipatok bank sentral dengan mempertimbangkan berbagai hal. Pertama, kondisi perekonomian yang terjaga, tercermin dari laju inflasi yang kian susut dan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen secara tahunan.

Baca juga: BI Sebut SRBI akan Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

"Kemudian imbal hasil (SBN) yang menarik dan juga semakin banyaknya DHE (devisa hasil ekspor) SDA (sumber daya alam) yang masuk," kata dia, dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR, Selasa (29/8/2023).

Lebih lanjut Perry bilang, pada akhir tahun ini penerapan kewajiban penyimpanan DHE SDA akan membuahkan hasil penambahan cadangan devisa sekitar 9 miliar dollar AS per bulannya. Hal ini tentu akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Semenjak aturan penyimpanan DHE resmi berlaku pada 1 Agustus lalu, jumlah pembukaan rekening khusus untuk menempatkan devisa terus bertambah. Perry melaporkan, eksportir yang sudah memasukan DHE ke rekening khusus kini mencapai 68 eksportir.

Baca juga: Pede Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen, Bos BI: Karena Milenial Makin Kaya

"Insya Allah ini akan terus masuk, demikian juga sudah banyak memasukan untuk 3 bulan," ujarnya.

BI menyadari nilai tukar rupiah saat ini mengalami tekanan dari sentimen surplus neraca perdagangan yang menyusut serta sentimen ketidakpastian global berkepanjangan. Imbasnya, terjadi aliran modal asing keluar di pasar keuangan domestik.

Meskipun demikian, nilai tukar rupiah masih terapresiasi sebesar 1,78 persen sejak awal tahun ini (year to date/ytd). Perry bilang, apresiasi ini lebih baik dibanding dengan negara lain.

"Kami terus melakukan stabilitas nilai tukar, komitmen kami terus melakukan nilai tukar kami terus melakukan intervensi di pasar spot mapun DNDF," ucap Perry.

Baca juga: Dedolarisasi, BI Gandeng Malaysia dan Thailand Kerja Sama Transaksi Mata Uang Lokal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com