Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Hilirisasi, Jokowi: Kita Ini Ekspor Bahan Mentah sejak VOC...

Kompas.com - 31/08/2023, 12:48 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan pentingnya hilirisasi produk mentah Indonesia, tidak hanya untuk sektor tambang, tetapi juga untuk bahan pangan.

Jokowi menyebutkan, Indonesia selama ratusan tahun menjadi negara pengekspor bahan mentah, bahkan sejak zaman penjajahan melalui persekutuan dagang asal Belanda, Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC).

"Ini harus jadi kesadaran kita semuanya. Karena sudah 400 tahun. Kita ini ekspor bahan mentah sejak VOC," ujarnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Hipmi di ICE BSD, Tangerang, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Indonesia Ekspor 1.000 Ton Kacang Hijau ke China

Jokowi menjelaskan, hilirisasi ini tidak hanya bisa dilakukan di sektor tambang seperti nikel dan tembaga, tetapi juga bisa dilakukan oleh pelaku UMKM.

Salah satunya dengan mengolah biji kopi lalu dikemas dengan kemasan yang menarik. Menurut dia, kemasan yang menarik pada suatu produk dapat menciptakan nilai tambah yang bisa meningkatkan nilai jual produk tersebut.

"Sekali lagi saya sampaikan hilirisasi itu bukan hanya untuk yang besar-besar. Bukan urusan nikel saja, bukan urusan tambang tembaga yang gede-gede, enggak. Yang UKM pun kita harus industrialisasikan, harus hilirisasikan semua produk yang masih mentah," tegasnya.

Baca juga: Alergi Deindustrialisasi

Demikian juga dengan rumput laut, selama ini Indonesia menjadi negara pengekspor rumput laut terbesar nomor 2. Bahan mentah ini diekspor ke negara-negara tetangga seperti Filipina dan Thailand untuk diolah menjadi produk bernilai tambah.

Padahal, kata Jokowi, Indonesia bisa membuat industri baru untuk mengolah bahan mentah rumput laut ini menjadi tepung agar-agar atau karagenan.

Begitu pun dengan kelapa sawit yang bisa dihasilkan Indonesia 46 juta ton per tahun bisa diindustrialisasikan menjadi sabun, cocoa butter, dan oleo food.

Baca juga: Soal Hilirisasi, Jokowi: Awalnya Memang Pahit bagi Eksportir Bahan Mentah dan Pendapatan Negara

"Jangan biarkan mentah-mentah itu terus diekspor, industrialisasikan hilirisasikan di dalam negeri agar ada kesempatan kerja yang terbuka. Nilai tambah kita dapatkan sehingga negara akan dapat nanti. Kalau nilai tambah muncul, negara pasti dapat. Penerimaan negara otomatis akan naik," ucapnya.

Untuk itu, dia berpesan kepada para pengusaha muda untuk mau mengolah bahan mentah dan memberikan nilai tambah pada produk-produk yang dijual.

"Kemasan yang sudah bagus-bagus seperti ini, ini yang terus jangan hanya Banten saja, tapi seluruh provinsi harus melakukan ini dan motornya adalah Hipmi karena kreativitas dan inovasi itu ada di pengusaha-pengusaha muda," tuturnya.

Baca juga: Faisal Basri Nilai Program Hilirisasi RI Hanya Menguntungkan China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com