Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Udara Mendongkrak Pendapatan Produsen Masker Jito

Kompas.com - 01/09/2023, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPolusi udara ternyata menjadi berkah tersendiri bagi produsen masker PT Medika Maesindo Global (MMG) atau Jito. Dengan tingkat polusi yang tinggi di Jakarta, mendorong masyarakat lebih konsern terhadap kesehatan dengan melindungi dirinya melalui penggunaan masker.

Sejumlah kota di Indonesia mengalami penurunan kualitas udara, bahkan tergolong tidak sehat. Pemerintah mengimbau masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan agar menggunakan masker yang efektif menangkal partikel polusi masuk ke saluran pernapasan.

Fenomena polusi udara yang belakangan marak terjadi rupanya memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan PT Medika Maesindo Global (MMG), salah satu produsen masker merek Jito dan alat kesehatan terkemuka di Tanah Air. Hal ini terlihat dari pendapatan perusahaan yang melonjak di awal Agustus 2023.

Baca juga: Imbas Polusi, Luhut Usul Wajibkan Kembali Penggunaan Masker

VP Marketing & Communication, W Tommy Hastomo mengatakan, akibat redanya pandemi Covid-19 pendapatan perusahaan pada semester I-2023 memang mengalami penurunan sebesar 30 persen, dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Namun angka ini mengalami kenaikan signifikan di akhir Juli hingga Agustus, dengan pertumbuhan mencapai 60 persen.

"Setelah pandemi Covid-19 berakhir, sepertinya masyarakat kita tergugah untuk kembali menggunakan masker saat menghadapi ancaman polusi udara di luar ruangan. Ini merupakan habit yang positif di tengah kondisi udara yang tidak sehat, asal menggunakan masker yang sesuai dengan peruntukan," jelas Tommy.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Naik KRL Commuter Line Tidak Wajib Pakai Masker

Tommy menambahkan, kebiasaan masyarakat menggunakan masker pasca pandemi Covid-19 memang sempat menurun, namun angka tersebut cenderung naik sejak Juli lalu, terutama di sejumlah kota besar.

Tommy mencatat, penjualan masker merek Jito yang diproduksi oleh MMG, sepanjang semester I 2023 paling tinggi penjualannya adalah masker jenis KN95, dengan share penjualan 65 persen. Kemudian diikuti oleh masker jenis medis dengan share penjualan 35 persen.

“Penjualan masker ini berkontribusi sebesar 25 persen dari keseluruhan pendapatan perseroan,” kata Tommy.

Baca juga: Penumpang Pesawat Garuda Indonesia Boleh Tidak Pakai Masker, asal..


PT Medika Maesindo Global (MMG) merupakan produsen masker dan alat-alat kesehatan yang bahan-bahannya ramah lingkungan. Produknya tidak hanya menyasar pasar lokal, melainkan juga diekspor ke sejumlah negara, antara lain Australia, New Zealand, Malaysia, Jerman, Prancis, Belanda dll.

“Kami adalah produsen yang berkecimpung di industri ini dari hulu ke hilir. Sehingga tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk-produk kami mencapai 65 persen,” terang Tommy.

Di Indonesia, selain melayani kebutuhan publik, MMG juga memasok masker dan alat kesehatan untuk rumah sakit, apotek, pabrik, kawasan industri dan institusi lainnya. Berbekal pengalaman selama 25 tahun di dunia personal protection equipment, MMG optimis mampu terus menorehkan kinerja yang positif melalui inovasi produk sesuai standar WHO maupun standar yang berlaku di regional Eropa, Amerika dan Asia.

Di tengah kondisi polusi yang menjadi masalah di kota besar seperti Jakarta, MMG memberikan solusi dengan meluncurkan masker JITO seri polusi dengan standart KN95 dan telah melalui uji GB 2626-2019 yang efektif menahan partikel.

“Masker sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat pasca pandemic Covid-19, kami optimis industri ini akan terus bertumbuh ke depannya,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com