Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja IHT di Jawa Timur Didominasi Perempuan, Capai 97 Persen

Kompas.com - 01/09/2023, 18:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerja industri hasil tembakau (IHT), terutama di Jawa Timur (Jatim), didominasi oleh perempuan. Bahkan, persentasenya mencapai lebih dari 90 persen.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Restu Novi Widiani mengatakan, di Jawa Timur sebanyak 97 persen pekerja di IHT merupakan kaum hawa. Mereka tersebar di berbagai sektor, baik itu perkebunan maupun di berbagai pabrik produk tembakau.

Selain itu, mereka semua menjadi tulang punggung keluarga.

Baca juga: Mendag Zulhas Janji Respons Cepat Keluhan Industri dan Petani Tembakau

“Rata-rata usia kerja mereka sudah 25 tahun. Perempuan hebat yang bisa membantu perekonomian keluarga,” kata Novi, dalam siaran pers penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada pekerja di sektor IHT di fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk beberapa waktu lalu, Jumat (1/9/2023).

Ia melanjutkan, para perempuan yang ada di IHT juga mampu menyekolahkan anak-anaknya di berbagai jenjang pendidikan. Semangat kerja mereka di IHT menjadi cerminan kerja keras dan ruang bahagia bagi keluarga.

Direktur Sampoerna Elvira Lianita, mengatakan, pihaknya bangga bahwa pekerja sigaret kretek tangan (SKT) Sampoerna didominasi oleh perempuan-perempuan hebat yang mayoritas mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga.

”Ibu-ibu SKT yang bekerja di sini mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya, berhasil menyekolahkan anak-anaknya dan tidak sedikit yang menjadi sarjana, bahkan banyak juga yang merintis dan memiliki UMKM,” kata Elvira.

Baca juga: Sampoerna Tegaskan Komitmen Manfaatkan Tembakau dan Cengkeh Lokal

Ia melanjutkan, Sampoerna juga terus berupaya mewujudkan komitmen untuk mendukung kesejahteraan pekerja di sektor SKT yang padat karya. Salah satunya memberikan dukungan dalam hal pengembangan wirausaha para ibu-ibu selepas waktu bekerjanya.

Langkah ini mampu memberi dampak ganda bagi peningkatan roda perekonomian di lingkungan sekitar.

Sebagai penunjang, lanjutnya, pihaknya secara aktif memenuhi hak-hak bagi perempuan, seperti hak cuti melahirkan, menyediakan klinik, dan ruang menyusui.

“Selain itu, juga tersedia program pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan bagi karyawan dan keluarganya melalui program HOPE yang ditujukan bagi karyawan yang akan memasuki masa pensiun,” ungkapnya.

Baca juga: Sampoerna Resmikan Pabrik Produk Tembakau Bebas Asap

Saat ini, Sampoerna dan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) mempekerjakan lebih dari 71.000 karyawan, dengan tenaga kerja SKT mewakili sekitar 85 persen dari total keseluruhan tenaga kerja Sampoerna. Jumlah ini menunjukkan penambahan sekitar 5.000 tenaga kerja dibandingkan tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com