Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi usai data tenaga kerja AS yang dirilis di akhir pekan kemarin menunjukan bahwa kondisi ketenagakerjaan AS masih terlihat solid.
“Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS hari ini karena sentimen tersebut. Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp 15.280 per dollar AS hingga Rp 15.300 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.220 per dollar AS hingga Rp 15.200 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar Indonesia
Data Non-Farm Payrolls bulan Agustus (data perubahan jumlah orang yang dipekerjakan di luar industri pertanian) menunjukkan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar yaitu 187.00.
Data tenaga kerja yang masih solid bisa menaikan lagi angka inflasi karena bisa meningkatkan belanja/permintaan sehingga membuka peluang suku bunga acuan AS ditahan di level tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
"Di sisi lain, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat positif. Indeks saham Asia bergerak menguat di pagi ini. Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah hari ini,” tambahnya.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.