Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Monopolistik: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Kelebihannya

Kompas.com - Diperbarui 09/02/2024, 11:49 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

Semua perusahaan tersebut mengeluarkan jenis sepatu yang sama. Tapi produk yang mereka hasilkan memiliki karakteristik dan ciri masing-masing.

3. Kebebasan produsen untuk masuk dan keluar pasar

Semua produsen yang ada di dalam sistem pasar monopolistik memiliki kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Sebab, produk-produk yang mereka tawarkan bisa digantikan oleh produk serupa dari produsen lain yang masih bertahan di dalam pasar tersebut.

Bagi produsen baru, mereka tidak perlu memiliki sejumlah modal yang besar untuk dapat bergabung dan bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar. Asalkan produk yang ditawarkan memiliki harga yang terjangkau dan berkualitas baik serta dapat dipertanggungjawabkan.

4. Persaingan produsen tidak berdasar pada harga

Di dalam pasar persaingan monopolistik, produsen atau penjual cenderung tidak bisa mempermainkan harga di pasaran. Kecuali ada suatu konsensus yang dilakukan secara bersamaan dengan produsen lainnya.

Oleh karena itu, persaingan yang terjadi di dalam sistem pasar monopolistik lebih mengarah kepada desain, kualitas, marketing, dan kelebihan dari masing-masing produk.

Baca juga: Tambahan Anggaran Ditolak Sri Mulyani, Bahlil Mengaku Kesulitan Sempurnakan OSS

5. Harga fleksibel

Penjual di pasar monopolistik dapat menyesuaikan harga produk mereka dalam batas tertentu. Tetapi penyesuaian ini dibatasi oleh persaingan dan kepekaan konsumen terhadap perbedaan produk.

6. Pengetahuan konsumen

Konsumen di pasar monopolistik memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang produk yang tersedia di pasar ini. Mereka dapat membandingkan produk-produk berdasarkan perbedaan yang ada.

7. Perkembangan teknologi dan inovasi

Karena persaingan ketat dan banyaknya kompetitor, maka setiap produsen atau penjual dituntut untuk dapat terus memberikan sebuah inovasi terhadap produk yang mereka tawarkan.

Hal tersebut juga menyebabkan teknologi dapat berkembang dengan cepat untuk mengimbangi inovasi yang diinginkan oleh para produsen.

Saat sebuah produsen melakukan inovasi, makan hal itu akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan normal saat menggunakan produk lama.

Baca juga: Kementan Optimis Panen Raya Tahun Depan Tak Molor

Dengan adanya pendapatan atau keuntungan yang meningkat, maka akan lebih mudah menarik produsen lain untuk melakukan inovasi serupa atau lebih baik lagi.

Oleh sebab itu, konsep inovasi dan juga teknologi tak akan pernah putus selama ada persaingan yang ketat antara produsen satu dan lainnya.

Contoh pasar monopolistik

Ada banyak contoh pasar monopolistik yang bisa kita temui. Berikut adalah beberapa contoh pasar monopolistik dalam kehidupan sehari-hari:

1. Industri rokok

Contoh pasar monopolistik pertama yaitu industri atau pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe, dan lainnya, sama-sama memproduksi rokok. Tapi setiap perusahaan mempunyai ciri khasnya masing-masing.

Bahkan, harga yang dipatok oleh masing-masing perusahaan juga berbeda-beda. Tidak ada standar yang bisa menentukan bahwa harga dari produk tersebut harus sama atau seragam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com