Semua perusahaan tersebut mengeluarkan jenis sepatu yang sama. Tapi produk yang mereka hasilkan memiliki karakteristik dan ciri masing-masing.
Semua produsen yang ada di dalam sistem pasar monopolistik memiliki kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Sebab, produk-produk yang mereka tawarkan bisa digantikan oleh produk serupa dari produsen lain yang masih bertahan di dalam pasar tersebut.
Bagi produsen baru, mereka tidak perlu memiliki sejumlah modal yang besar untuk dapat bergabung dan bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar. Asalkan produk yang ditawarkan memiliki harga yang terjangkau dan berkualitas baik serta dapat dipertanggungjawabkan.
Di dalam pasar persaingan monopolistik, produsen atau penjual cenderung tidak bisa mempermainkan harga di pasaran. Kecuali ada suatu konsensus yang dilakukan secara bersamaan dengan produsen lainnya.
Oleh karena itu, persaingan yang terjadi di dalam sistem pasar monopolistik lebih mengarah kepada desain, kualitas, marketing, dan kelebihan dari masing-masing produk.
Baca juga: Tambahan Anggaran Ditolak Sri Mulyani, Bahlil Mengaku Kesulitan Sempurnakan OSS
Penjual di pasar monopolistik dapat menyesuaikan harga produk mereka dalam batas tertentu. Tetapi penyesuaian ini dibatasi oleh persaingan dan kepekaan konsumen terhadap perbedaan produk.
Konsumen di pasar monopolistik memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang produk yang tersedia di pasar ini. Mereka dapat membandingkan produk-produk berdasarkan perbedaan yang ada.
Karena persaingan ketat dan banyaknya kompetitor, maka setiap produsen atau penjual dituntut untuk dapat terus memberikan sebuah inovasi terhadap produk yang mereka tawarkan.
Hal tersebut juga menyebabkan teknologi dapat berkembang dengan cepat untuk mengimbangi inovasi yang diinginkan oleh para produsen.
Saat sebuah produsen melakukan inovasi, makan hal itu akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan normal saat menggunakan produk lama.
Baca juga: Kementan Optimis Panen Raya Tahun Depan Tak Molor
Dengan adanya pendapatan atau keuntungan yang meningkat, maka akan lebih mudah menarik produsen lain untuk melakukan inovasi serupa atau lebih baik lagi.
Oleh sebab itu, konsep inovasi dan juga teknologi tak akan pernah putus selama ada persaingan yang ketat antara produsen satu dan lainnya.
Ada banyak contoh pasar monopolistik yang bisa kita temui. Berikut adalah beberapa contoh pasar monopolistik dalam kehidupan sehari-hari:
Contoh pasar monopolistik pertama yaitu industri atau pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe, dan lainnya, sama-sama memproduksi rokok. Tapi setiap perusahaan mempunyai ciri khasnya masing-masing.
Bahkan, harga yang dipatok oleh masing-masing perusahaan juga berbeda-beda. Tidak ada standar yang bisa menentukan bahwa harga dari produk tersebut harus sama atau seragam.