Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Menjadi pemimpin yang mampu menyebarkan suasana positif di lingkungan kerja sangat diperlukan untuk para karyawan. Pasalnya, hampir setengah hidup kita dihabiskan untuk bekerja setiap harinya.
Itulah mengapa, penting untuk memiliki lingkungan yang saling memberikan energi baik.
Di sinilah pemimpin memiliki peran besar untuk menciptakannya. Sebagai orang yang menjembatani visi misi perusahaan dan anggota timnya, mereka harus mampu menggunakan metode yang tepat tapi juga memberikan dampak atau hasil yang maksimal.
Bahkan, Wulan Ranny, HC Strategy Director of MIFX, dalam siniar Obsesif episode “Sparking Joy in Organization” dengan tautan bit.ly/ObsesifWulan, mengungkapkan bahwa ia sangat memperhatikan kebahagiaan karyawan karena bisa memengaruhi produktivitas.
Bekerja dengan suasana yang positif tentu memiliki banyak manfaat yang tak kita sadari. Bandingkan apabila kita berada di lingkungan kerja yang toksik, tentu hal itu akan menguras energi sehingga memengaruhi kesehatan mental kita.
Melansir Harvard Business Review, penulis, Emily Esfahani Smith mengatakan orang yang mampu menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesionalnya dapat menciptakan hidup yang lebih sejahtera.
Selain itu, jika kita bahagia terhadap apa yang dikerjakan, hal ini akan meningkatkan produktivitas, keterlibatan, dan kinerja.
Baca juga: Kekerasan di Tempat Kerja, Penyebab dan Cara Menghadapinya
Suasana positif di tempat kerja juga dapat mendorong karyawan berkompetisi secara sehat.
Pasalnya, mereka percaya bahwa pemimpin mereka memperlakukan dan menilai anggota tim secara adil. Selain itu, karyawan juga memiliki rasa kepercayaan penuh terhadap rekan kerjanya.
Saat pemimpin menemukan anggota timnya sedang menurun kinerjanya, hal itu perlu diperhatikan. Bisa saja hal itu disebabkan oleh suasana negatif, misalnya baru saja berkonflik dengan rekan kerja.
Jika menemukan masalah ini, pemimpin harus segera menanyakan keadaannya dan mencari solusi bersama.
Sebagai pemimpin, menciptakan suasana positif yang berdampak pada anggota tim adalah tugas tak tertulis yang sulit. Diperlukan penyesuaian karena adanya perbedaan dinamika tiap anggota tim. Meski begitu, melansir SHRM, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Tak bisa dimungkiri kalau pandemi mengubah cara berpikir sekaligus cara bekerja. Kini, banyak perusahaan yang telah memperbolehkan pekerjanya bekerja secara hybrid atau remote, artinya mereka tak harus selalu berada di kantor untuk menyelesaikan pekerjaanya.
Memberikan kepercayaan bahwa seorang pekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam jarak yang jauh tentu bukan hal mudah. Akan tetapi, jika pekerja sudah berkomitmen untuk bekerja, tentu mereka paham akan tanggung jawabnya.