Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Dekati Level Tertinggi dalam Sebulan, Ini Pemicunya

Kompas.com - 05/09/2023, 09:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia naik mendekati level tertinggi dalam sebulan pada akhir perdagangan Senin (4/9/2023) waktu setempat atau Selasa (5/9/2023) pagi waktu Indonesia Barat.

Kenaikan itu berkat pelemahan dollar AS dan prospek bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan melakukan jeda kenaikan suku bunga pada tahun ini.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke 1.945,40 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange yang naik 0,2 persen ke 1.971,70 dollar AS per ons.

Baca juga: Awal Pekan, Simak Daftar Harga Emas Antam 0,5 Gram hingga 1 Kg

Ilustrasi emas, emas batangan. PIXABAY/LINDA HAMILTON Ilustrasi emas, emas batangan.
Pada perdagangan kemarin, indeks dollar AS turun 0,14 persen ke level 104,09. Pelemahan ini membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mendorong minat pada emas.

"Harga emas berada di bawah resistensi pada level 1.951 dollar AS dalam kondisi volume perdagangan yang tipis karena hari libur AS,” kata Kepala Analis Pasar KCM Trade Tim Waterer.

"Logam mulia kemungkinan akan bergantung pada penurunan imbal hasil treasury (obligasi pemerintah AS) untuk bisa mencapai level 1.950 dollar AS dan seterusnya pada pekan ini," imbuh dia.

Seperti diketahui, kebijakan suku bunga The Fed sangat mempengaruhi pergerakan harga emas. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung akan kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Ukuran 0,5 Gram hingga 1 Kg

Hal ini berbeda dari obligasi yang memang memberikan imbal hasil, di mana ketika suku bunga naik maka imbal hasil pun naik dan menjadi semakin menarik bagi investor.

Sebaliknya, ketika suku bunga tidak naik atau bahkan turun maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Saat ini pasar pun memperkirakan peluang sebesar 93 persen untuk kemungkinan The Fed mempertahankan suku bunganya pada bulan September, menurut alat CME FedWatch.

Ekspektasi itu didukung data ekonomi terbaru AS yang menunjukkan pelemahan. Lapangam kerja AS memang menunjukkan pertumbuhan pada Agustus, namun pengangguran melonjak menjadi 3,8 persen dan kenaikan upah melambat.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Pelemahan ekonomi itu sejalan dengan upaya The Fed yang ingin menekan laju inflasi AS ke level 2 persen. Adapun The Fed sudah menaikkan suku bunga 525 basis poin sejak Maret 2022 sebagai upaya mengendalikan inflasi.

Dampak penuh dari kenaikan suku bunga The Fed yang dimulai pada bulan Maret 2022 tersebut masih belum sepenuhnya berdampak pada perekonomian riil, kata mantan wakil ketua bank sentral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com