Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vale Indonesia Soroti Tiga Isu Lingkungan dalam Bisnis Pertambangan

Kompas.com - 11/09/2023, 09:25 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Vale Indonesia (PTVI) menyatakan komitmennya terhadap Environmental Social Governance (ESG) dengan fokus pada tiga isu lingkungan yang penting.

CEO PTVI Febriany Eddy mengatakan, tiga isu penting itu antara lain deforestrasi, emisi karbon, dan keaneragaman hayati atau biodiversity.

Febri mengatakan, tiga isu penting tersebut menjadi tantangan bagi PTVI lantaran area operasionalnya berada di wilayah yang kaya keaneragaman hayati dan garis Wallace. Dia bilang, keberlanjutan bukan hanya sebagai program atau inisiatif, melainkan sudah menjadi bagian penting dari perusahaan.

Baca juga: OJK Minta Keterangan Vale soal Divestasi Saham

Thermal Plant PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Blok Sorowako, Sulawesi Selatan.KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Thermal Plant PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Blok Sorowako, Sulawesi Selatan.

“Apa yang dilakukan oleh perusahaan, baik dalam bentuk kebijakan maupun program, aspek keberlanjutan serta dampaknya selalu menjadi pertimbangan. Sustainaibility telah menjadi bagian dari nilai-nilai perusahaan, tujuan dan perilaku," kata Febri di dalam Forum internasional soal keberlanjutan Indonesia Sustainability Forum (ISF) melalui siaran pers, Minggu (10/9/2023).

Febri mengatakan, dari wilayah konsensi pertambangan seluas 118.000 hektar, hanya 48 persen yang bisa ditambang, dan dari 48 persen area yang bisa ditambang, 90 persen merupakan hutan lindung.

“Jadi bisa dibayangkan tantangan yang kami hadapi, bekerja di wilayah kerja yang 90 persen merupakan hutan lindung dan sangat kaya akan keanekaragaman hayati,” ujar Febri.

Dengan kondisi seperti itu, PTVI telah melakukan beberapa inisiatif strategis seperti aktif melakukan reklamasi lahan bekas tambang secara progresif. Targetnya, 70 persen lahan akan direklamasi hingga tahun 2025.

Baca juga: Jokowi Minta MIND ID Kuasai 51 Persen Saham Vale

Febri mengungkapkan, PTVI mengedepankan perencanaan terpadu pertambangan, mulai membuka tambang sampai menutup tambang di waktu yang sama.

Jika berkesempatan ke lokasi pertambangan Vale, bisa dilihat penambangan dan reklamasi berjalan beriringan tanpa menunggu area pertambang tutup.

Febri juga menyampaikan beberapa komitmen nyata Vale Indonesia mengawal biodiversity seperti inventarisasi seluruh keanekaragaman hayati sebelum eksplorasi serta program peningkatan kualitas di dekat area pertambangan seperti di Danau Matano.

Tidak hanya soal lingkungan, Febri juga menyampaikan komitmen PTVI dalam aspek sosial. Menurutnya, aspek sosial merupakan sebuah peluang, bukan tantangan.

 

Baca juga: Bos MIND ID Sebut Pengembangan Investasi Vale Rendah

Pasalnya, banyak area pertambangan berada di wilayah terpencil dengan infrastruktur yang terbatas. Perusahaan pertambangan bisa berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, mempromosikan lapangan kerja lokal, kontraktor lokal, dan juga pengembangan masyarakat.“

Kami berkomitmen menyerap tenaga kerja lokal sebagai bentuk nilai tambah perusahaan untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional. Dalam lima dekade terakhir, PTVI sudah membuktikan dengan memperkerjakan 99,9 persen orang Indonesia, 80 persen lahir di Sulawesi, dan 44 persen lahir di Luwu Timur, kabupaten tempat PTVI beroperasi,” ungkap Febri.

Lebih lanjut Febri mengatakan saat ini, di pihak kontraktor, 90 persen spending PTVI didukung oleh kontraktor nasional dan lokal. Untuk pengembangan masyarakat, Febri menjelaskan pengembangan masyarakat tidak bisa dilihat sebagai donasi atau program amal.

Tapi memiliki serangkaian ilmu pengetahuan di baliknya. Untuk pengembangan masyarakat, PTVI melaksanakan program-program pengembangan masyarakat dengan mengedepankan kemitraan tiga pilar yakni, pemerintah, masyarakat, dan perusahaan.



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com