Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

35 Persen Nasabah Bank Jago Disumbang dari Ekosistem GoTo

Kompas.com - 11/09/2023, 13:13 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolaborasi menjadi faktor yang penting untuk bank digital. Strategi ini dilakukan PT Bank Jago (ARTO) yang dari awal sudah menggandeng ekosistem PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menyatakan, hasil kolaborasi dengan GoTo di antaranya tercermin dari pertumbuhan nasabah serta kredit dan pembiayaan emiten berkode ARTO tersebut.

"Sekitar 35 persen nasabah kita yang mencapai 8,3 juta, dikontribusikan oleh ekosistem GoTo. Dari sisi funding pun kontribusinya sangat bagus, dan terus meningkat," ucap Arief Harris Tandjung dalam Focus Group Discussion di Kuta, Bali, dikutip Senin (11/9/2023).

Dengan sekitar 2,9 juta nasabah Bank Jago merupakan akuisisi dari para pengguna di ekosistem GoTo.

Baca juga: Dirut Bank Jago Arief Harris: Buat Apa Injek Gas Dalam kalau Tahu di Depan Ada Jurang...

Hingga semester I 2023, penyaluran kredit dan pembiayaan Bank Jago sudah mencapai Rp 11,2 triliun atau melonjak 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Seiring dengan pertumbuhan kredit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jago juga tumbuh pesat 65 persen, dari Rp 6,1 triliun menjadi Rp 10,1 triliun.

"Kami yakin, ke depan kolaborasi antara Jago dan GoTo, khususnya dengan GoTo Finacial, kita bisa semakin membuat lebih baik lagi bagi kedua belah pihak, baik jago maupun GoTo," ucap Arief.

Sementara Direktur GoTo sekaligus Presiden GoTo Financial Hans Patuwo mengamini hal tersebut. Menurut dia, selama ini Bank Jago merupakan partner dekat pihaknya, dan akan terus dilanjutkan.

"Kami akan tetap kolaborasi dengan sangat dekat dengan Bank Jago. Menurut saya ini sesuatu yang comlementary," tegas dia.

Pada kesempatan itu, Hans juga menyebutkan, dari 190 juta orang usia produktif penduduk Indonesia, hingga akhir 2022 terdapat 55 juta-65 juta yang bertransaksi di ekosistem GoTo.

Dengan demikian masih ada lebih dari 120 juta masyarakat Indonesia dalam usia poroduktif yang menjadi potensi untuk menjadi pelanggan ekosistem goto.

"Nah ini segmen yang kami garap dengan aplikasi GoPay yang berdiri sendiri," ucap dia.

Sebagai informasi, pada 26 Juli 2023 lalu, GoTo Financial meluncurkan aplikasi GoPay secara nasional. Dengan demikian GoPay resmi memiliki aplikasi sendiri di luar supper app GoJek dan Tokopedia.

Baca juga: Rekam Jejak Patrick Walujo, Menantu Konglomerat yang Jadi CEO GoTo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com