JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Financial Group (IFG) mengatakan, industri asuransi dan dana pensiun menghadapi tantangan melakukan transformasi bisnis. Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha mengatakan, literasi dan inklusi perasuransian masih perlu ditingkatkan.
"Agar sebanding dengan industri perbankan," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (13/9/2023).
Ia menambahkan, kerangka kerja regulasi dan modal minimum persuransian juga dinilai belum sematang perbankan.
Baca juga: Gandeng BTN, IFG Life Bakal Pasarkan Produk Asuransi untuk Nasabah KPR
Selain itu, reputasi asuransi juga dinilai kurang baik akibat kejadian buruk yang terjadi sebelumnya.
"Perlu implementasi best practice di industri asuransi dan dana penisun," imbuh dia.
Oleh karena itu Sistha bilang, perlu upaya bersama pelaku industri keuangan untuk besama memperkuat sektor asuransi dan dana penisun.
Industri asuransi juga sedang berupaya dalam tahap perkembangan digitalisasi, ekosistem baru ekonomi digital dan ekonomi hijau, skema penjaminan asuransi, asuransi syariah, dan asuransi pertanian.
Baca juga: Simak Sederet Hal Penting Sebelum Memiliki Asuransi Kesehatan
Sementara itu, Senior Executive Vice President IFG Progress Reza Y Siregar mengatakan, industri asuransi dan dana pensiun memiliki peran yang krusial dalam pengembangan dan penguatan sektor keuangan Indonesia.
Namun, industri asuransi dan dana pensiun masih menghadapi berbagai tantangan.
Salah satu tantangan industri asuransi adalah implementasi IFRS-17 di industri asuransi Indonesia, yang akan berlaku pada Januari 2025.
Baca juga: Atasi Jiwasraya, Erick Thohir Pastikan Suntikan PMN Rp 3 Triliun ke IFG Cair Akhir Tahun
International Financial Reporting Standards (IFRS-17) memperkenalkan pendekatan akuntansi kontrak asuransi yang lebih terperinci dan konsisten.
Pendekatan ini melibatkan penilaian risiko, estimasi arus kas masa depan, dan pemisahan kontrak ke dalam komponen keuangan.
Tujuan implementasi IFRS 17 di antaranya untuk meningkatkan transparansi, konsistensi, dan pemahaman atas informasi keuangan yang disajikan perusahaan.
"Industri asuransi dan dana pensiun perlu membangun fondasi yang kuat untuk menjamin bisnis berkelanjutan dan tangguh dalam menghadapi dinamika lingkungan bisnis, baik nasional maupun global," tandas dia.
Sebagai informasi, IFG akan menggelar IFG International Conference 2023. Acara itu akan berlangsung pada 19-20 September 2023 di Hotel Shangri La, Jakarta dengan tema “Shaping the Foundations for Sustainable & Resilient Insurance and Pension Fund”.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.