Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangsa Pasar Alih Daya di RI Diperkirakan Lebih Besar dari India

Kompas.com - 14/09/2023, 20:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Sagara Technology, Devi Oktaviani mengatakan, talenta digital Indonesia tak kalah hebatnya dengan India, semenjak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan reformasi pendidikan pada 2020 lalu.

Melihat kedepannya, Indonesia akan memiliki pemerintahan yang solid dan bonus demografi dengan 1,3 juta lulusan baru atau fresh graduate per tahun.

"Kami selaku tim Sagara Technology menyatakan bahwa Indonesia mempunyai potensial untuk menjadi negara yang punya andil besar dalam global tech industry. Belajar dari kesuksesan India dan mengadopsi pelatihan serta edukasinya agar para lulusan sarjana bisa siap dan kiat dalam digital workforce, serta berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi digital," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/9/2023).

"Sejalan dengan visi Sagara Technology yaitu menghasilkan 100.000 talenta digital untuk IT Outsource maka kami mendukung akan pendidikan untuk meningkatkan skill dalam digital itu sendiri," lanjut dia.

Baca juga: Kebutuhan Talenta Digital di RI Terus Meningkat, Outsourcing IT Jadi Solusi

Devi pun menyebutkan keunggulan talenta digital Indonesia, yang bisa melayani 24 jam per minggu, ketimbang India yang membatasi waktu. Kemudian, dari segi mata uang, Indonesia memiliki nilai mata uang yang rendah.

Oleh karena itu, alih daya atau outsourcing pekerja di Indonesia memiliki kemungkinan besar untuk mendapatkan pangsa pasar karena layanannya lebih murah dibandingkan India yang mempunyai mata uang lebih kuat.

"Biaya outsourcing pengembangan aplikasi di India adalah sekitar 8 dollar AS sampai dengan 20 dollar per jam, dan 6 dollar AS hingga 15 dollar AS per jam di Sagara. Tarif per jam rata-rata untuk pengembang perangkat lunak di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara lain termasuk India," jelasnya.

Baca juga: Pahami Peraturan Alih Daya, Aturan Hukum Outsourcing di Indonesia

 


Kendati demikian, kesuksesan India dalam teknologi digital bisa dijadikan sebagai model untuk negara lain, termasuk Indonesia. Indonesia bisa belajar dari empasis edukasi dan teknologinya.

"Indonesia bisa belajar dari industri IT yang kuat yang telah menghasilkan para ahli profesional. Tetapi karena masalah unik dalam pengembangan talenta digital yaitu kurangnya investasi dalam pelatihan dan edukasi. Dengan diterapkannya sistem edukasi STEM, harapannya Indonesia dapat menghasilkan ratusan ribu talenta digital tiap tahunnya," pungkas Devi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com